Mohon tunggu...
kknk121 ngampelrejo
kknk121 ngampelrejo Mohon Tunggu... Mahasiswa

Berisi tentang informasi berita dari pengabdian kami kepada masyarakat desa ngampelrejo Jombang jember

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

KKN-K 121 Desa Ngampelrejo Dorong Ketahanan Pangan Melalui Pelatihan Pengendalian Hama Tikus

11 Agustus 2025   14:31 Diperbarui: 11 Agustus 2025   14:31 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto kknk 121 ngampelrejo 2025- pelatihan pengendalian hama tikus

Senin, 4 Agustus 2025. Mahasiswa KKN Kolaboratif 121 Desa Ngampelrejo Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, Melaksanakan Sosialisasi dan Pelatihan Pengendalian Hama Tikus dengan tema “Kuatkan Pangan Wujudkan Kesejahteraan”. Kegiatan ini difokuskan pada upaya pengendalian hama tikus yang selama ini menjadi ancaman serius bagi pertanian warga.

Sosialisasi digelar di musholla Dusun Krajan II dan pelatihan pengendalian dilaksanakan di salah satu lahan sawah di Desa Ngampelrejo yang dihadiri oleh puluhan petani setempat, perangkat desa, serta dari Dinas Pertanian. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan Solusi praktis kepada petani dalam mengatasi serangan hama tikus yang sering menyebabkan gagal panen.

Hama tikus diketahui menjadi salah satu faktor utama penyebab kerugian hasil panen masyarakat. Banyak petani mengalami gagal panen akibat seragan tikus yang merusak tanaman sejak masa terbit padi. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada perekonomian petani, tetapi juga menurunkan semangat petani dalam mengelola lahan pertanian mereka.

Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan berbasis pemberdayaan Masyarakat. Mahasiswa KKN-K 121 menilai bahwa masalah hama tikus tidak hanya merugikan hasil panen Masyarakat, akan tetapi juga berdampak pada kesejahteraan petani.

Dalam sosialisasi dan pelatihan pengendalian tersebut, mahasiswa KKN-K 121 memperkenalkan dua metode pengendalian hama tikus. Pertama, metode pengomposan yaitu dengan mengasapi lubang tikus menggunakan campuran belerang dan sekam yang dibakar, lalu menutup lubang secara rapat untuk mencegah tikus keluar atau masuk kembali. Kedua, metode pengendalian dengan urine ternak, yaitu mencampur urine sapi atau kambing dengan alkohol, kemudian diletakkan ke dalam botol plastik yang sudah berlubang dan diletakkan di sekitar lahan yang terserang hama tikus. Botol dipasang pada bambu ajir dengan jarak 5-10 meter mengelilingi lahan pertanian.

Selain memberikan pengalaman secara langsung, metode ini juga diharapkan dapat membangun kepercayaan diri para petani dalam menggunakan alat yang sederhana untuk mendukung kegiatan pertanian mereka. Dengan memahami tata cara penggunaan alat fumigasi dan pengomposan secara langsung, petani dapat mengurangi ketergantungan pada metode yang kurang efektif, sekalogus meminimalkan risiko kesalahan dalam penggunaannya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Masyarakat Desa Ngampelrejo dapat meningkatkan hasil panen dan memperkuat katahanan pangan di Tingkat lokal, sekaligus mewujudkan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun