Mohon tunggu...
kkn juntikebon
kkn juntikebon Mohon Tunggu... Universitas Swadaya Gunung Jati

Kelompok KKN 34 Universitas Swadaya Gunung Jati Desa Juntikebon Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Menjaga Rasa, Merawat Tradisi: Kisah Kerupuk Belok Bu Euis di Juntikebon, Indramayu

29 Agustus 2025   23:45 Diperbarui: 1 September 2025   08:45 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri (foto produk kerupuk belok)

Menggoreng kerupuk dengan teknik tradisional bukanlah hal yang mudah. Api yang terlalu kecil membuat kerupuk bantat, sementara api yang terlalu besar berisiko gosong. Diperlukan keterampilan, pengalaman, dan ketelitian agar hasilnya renyah, matang merata, dan tetap kaya rasa. Produk tersedia dalam kemasan plastik ukuran 15×30 cm dengan harga terjangkau, mulai dari Rp2.000 hingga Rp5.000. Kerupuk yang sudah digoreng bisa bertahan hingga satu minggu, sedangkan bumbunya awet lebih dari dua bulan.

Dokpri (proses pengemasan kerupuk belok oleh Ibu Euis)
Dokpri (proses pengemasan kerupuk belok oleh Ibu Euis)

Dokpri (foto produk kerupuk belok)
Dokpri (foto produk kerupuk belok)

Menembus Pasar Nasional Hingga ke Luar Negeri

Kerupuk belok Ibu Euis awalnya dipasarkan di warung dan toko sekitar Indramayu. Namun, seiring waktu, jangkauannya meluas hingga Jakarta dan kota-kota lain. Bahkan, produk ini menembus pasar luar negeri seperti Hong Kong dan Taiwan, dibawa oleh pekerja migran yang rindu cita rasa kampung halaman.

Harapan dan Dukungan

Bagi Ibu Euis, usaha ini bukan semata mencari keuntungan besar. Prinsipnya sederhana: cukup untuk kebutuhan keluarga dan keberlangsungan usaha. Namun, ia berharap dukungan promosi, khususnya melalui media sosial, agar kerupuk belok semakin dikenal di era digital.

Alamat: Gg. Sukamulya, RT 03/RW 07, Juntikebon, Kec Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45282

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun