Menggoreng kerupuk dengan teknik tradisional bukanlah hal yang mudah. Api yang terlalu kecil membuat kerupuk bantat, sementara api yang terlalu besar berisiko gosong. Diperlukan keterampilan, pengalaman, dan ketelitian agar hasilnya renyah, matang merata, dan tetap kaya rasa. Produk tersedia dalam kemasan plastik ukuran 15×30 cm dengan harga terjangkau, mulai dari Rp2.000 hingga Rp5.000. Kerupuk yang sudah digoreng bisa bertahan hingga satu minggu, sedangkan bumbunya awet lebih dari dua bulan.
Menembus Pasar Nasional Hingga ke Luar Negeri
Kerupuk belok Ibu Euis awalnya dipasarkan di warung dan toko sekitar Indramayu. Namun, seiring waktu, jangkauannya meluas hingga Jakarta dan kota-kota lain. Bahkan, produk ini menembus pasar luar negeri seperti Hong Kong dan Taiwan, dibawa oleh pekerja migran yang rindu cita rasa kampung halaman.
Harapan dan Dukungan
Bagi Ibu Euis, usaha ini bukan semata mencari keuntungan besar. Prinsipnya sederhana: cukup untuk kebutuhan keluarga dan keberlangsungan usaha. Namun, ia berharap dukungan promosi, khususnya melalui media sosial, agar kerupuk belok semakin dikenal di era digital.
Alamat: Gg. Sukamulya, RT 03/RW 07, Juntikebon, Kec Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45282
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI