Keenam, mengaduk hingga berwarna keruh. Ketujuh, memasukkan dalam tiga botol wadah berkapasitas 1,5 L (dibagi satu liter tiap botol agar masih tersisa ruangan kosong untuk udara hasil fermentasi supaya tidak mendesak keluar sebelum dibuka tutup botolnya).
Setelah itu, larutan tersebut dijemur di bawah sinar matahari selama minimal dua minggu (setelah dua minggu akan mulai berubah warna menjadi merah muda/oranye dan semakin lama akan semakin gelap). Semakin lama dan terik pancaran sinar matahari maka akan semakin bagus.Â
Bakteri fotosintetik ini membutuhkan sinar matahari untuk proses pembentukan bakterioklorofil yang ada di dalam bahan ini karena bahan inilah yang akan membantu tanaman untuk menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis tambahan yang dilakukan terhadap tanaman.
Metode pengamplikasian ini sendiri merupakan percampuran antara air dan larutan tersebut dengan perbandingan 1:20, setiap 1 liter larutan dicampur dengan 20 liter air, untuk skala luas dapat menggunakan dosis yang lebih sedikit, misalnya dengan perbandingan 1:50 atau 1:100.Â
Pengaplikasian pada tanaman dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu dikocor dan disemprot menggunakan sprayer. Cara pengaplikasian semprot dilakukan pada daun tanaman, sedangkan cara pengaplikasian kocor dilakukan di sekitar akar tanaman dan frekuensi pengaplikasian lima hingga tujuh hari sekali.
Pada akhir kegiatan, para peserta masing-masing membawa hasil pelatihan untuk dibawa pulang. Peserta tampak antusias untuk mempraktekkan pembuatan serta mengamati hasil bakteri fotosintetik di rumah masing-masing.