Mohon tunggu...
kkn jatisari
kkn jatisari Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN UNS Kelompok 187 Tahun 2022

pengembangan wisata edukasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pelatihan Pembuatan Bakteri Fotosintetik oleh Mahasiswa KKN UNS 187 di Desa Jatisari

28 Agustus 2022   15:24 Diperbarui: 28 Agustus 2022   15:30 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wonogiri, 15 Agustus 2022 - Pada Senin (15/8), kelompok 187 KKN Universitas Sebelas Maret menyelenggarakan kegiatan rangkaian sosialisasi dan pelatihan pembuatan bakteri fotosintetik yang digelar di aula Omah Porang Desa Jatisari, Jatisrono, Wonogiri. 

Sasaran dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini adalah masyarakat Desa Jatisari, khususnya para pemuda tani serta petani setempat. Hal ini berkaitan dengan potensi lahan dan profesi warga Desa Jatisari yang mayoritas merupakan petani.

Dalam kegiatan sosialisasi pembuatan bakteri fotosintetik, mahasiswa sebagai pemateri menjelaskan mengenai, pengertian, manfaat, cara pembuatan, serta cara pengaplikasian bakteri fotosintetik. Kegiatan pelatihan pembuatan bakteri fotosintetik dilakukan secara berkelompok dengan mengikuti instruksi dari pemateri. 

Peserta cukup antusias mengikuti rangkaian kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan bakteri fotosintetik, terlihat dari antusiasme peserta pada saat sesi tanya jawab dan diskusi. Isi dari diskusi dan tanya jawab antara lain tentang manfaat, metode, serta cara pengaplikasian bakteri fotosintetik.

Bakteri fotosintetik sendiri merupakan bahan yang dapat menyebabkan proses fotosintesis pada tanaman berlangsung dua kali lipat dari biasanya sehingga akan memberikan tambahan nutrisi dan menyebabkan tanaman akan bertumbuh jauh lebih cepat, kuat, sehat, serta akan memberikan tambahan nutrisi pada buah yang sedang terbentuk sehingga pengisian buah menjadi lebih maksimal. 

Manfaat dari pengaplikasian bakteri fotosintetik ini antara lain menambahkan nitrogen ke tanaman, menambahkan gas hidrogen sulfida di dalam tanah dari proses dekomposisi bahan organik, mempercepat pertumbuhan tanaman, sebagai sumber mineral asam amino, asam nukleat, senyawa aktif fisiologis dan polisakarida pada tanaman, serta meningkatkan kualitas rasa tanaman, baik pada sayur-sayuran maupun pada buah-buahan.

Dokpri
Dokpri

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan bakteri fotosintetik antara lain baskom, sendok makan, corong, botol 1,5 liter sebanyak tiga buah, Monosodium Glutamat (MSG) atau vetsin, satu butir telur, dan air sebanyak tiga liter. Langkah-langkah pembuatan bakteri fotosintetik antara lain; Pertama, memecahkan satu butir telur ke dalam mangkok. 

Kedua, menambahkan MSG atau vetsin sebanyak satu sendok makan. Ketiga, mengocok telur bersama dengan MSG hingga tercampur secara sempurna. Keempat, menyiapkan air bersih (lebih baik dengan air kolam ikan) sebanyak tiga liter. Air bersih yang dimaksud adalah air yang tidak tercemar bahan kimia atau bahan-bahan lain yang dapat menghalangi pembentukan bakteri pada proses yang akan dilakukan. 

Usahakan tidak menggunakan air PAM karena di dalam air PAM terdapat klorin yang menghambat pertumbuhan bakteri. Jika terpaksa menggunakan air PAM, dapat menjemur air tersebut selama sehari semalam agar klorin yang terkandung di dalamnya menguap. Kelima, memasukkan larutan telur dan micin yang sudah dikocok sebelumnya. 

Keenam, mengaduk hingga berwarna keruh. Ketujuh, memasukkan dalam tiga botol wadah berkapasitas 1,5 L (dibagi satu liter tiap botol agar masih tersisa ruangan kosong untuk udara hasil fermentasi supaya tidak mendesak keluar sebelum dibuka tutup botolnya).

Setelah itu, larutan tersebut dijemur di bawah sinar matahari selama minimal dua minggu (setelah dua minggu akan mulai berubah warna menjadi merah muda/oranye dan semakin lama akan semakin gelap). Semakin lama dan terik pancaran sinar matahari maka akan semakin bagus. 

Bakteri fotosintetik ini membutuhkan sinar matahari untuk proses pembentukan bakterioklorofil yang ada di dalam bahan ini karena bahan inilah yang akan membantu tanaman untuk menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis tambahan yang dilakukan terhadap tanaman.

Metode pengamplikasian ini sendiri merupakan percampuran antara air dan larutan tersebut dengan perbandingan 1:20, setiap 1 liter larutan dicampur dengan 20 liter air, untuk skala luas dapat menggunakan dosis yang lebih sedikit, misalnya dengan perbandingan 1:50 atau 1:100. 

Pengaplikasian pada tanaman dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu dikocor dan disemprot menggunakan sprayer. Cara pengaplikasian semprot dilakukan pada daun tanaman, sedangkan cara pengaplikasian kocor dilakukan di sekitar akar tanaman dan frekuensi pengaplikasian lima hingga tujuh hari sekali.

Pada akhir kegiatan, para peserta masing-masing membawa hasil pelatihan untuk dibawa pulang. Peserta tampak antusias untuk mempraktekkan pembuatan serta mengamati hasil bakteri fotosintetik di rumah masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun