Mohon tunggu...
KKN IAISPurorejo
KKN IAISPurorejo Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa IAI Syarifuddin Lumajang

Cerita harian kami KKN IAI Syarifuddin Desa Purorejo Kecamatan Tempursari Kabupaten Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Matahari Hangat di Hari Keempat

19 Oktober 2022   22:09 Diperbarui: 19 Oktober 2022   22:19 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswi bersama Ibu Halimah dan Bapak Untung (Pict By : Umrotul Hasanah)

Matahari menyapa dengan hangatnya pada pagi dihari ke-empat seusai tiga hari diguyur hujan lebat, mahasiswi mulai beranjak mengingat jemuran yang tak kunjung kering dan enggan dilipat. "Selamat datang hari ke-empat" seolah baru dikatakan oleh matahari pagi yang baru terbit. 

Mahasiswi mulai beranjak keluar posko untuk mengeluarkan baju basah yang tak kunjung mongering dihari lalu, seperti biasa yang memiliki jadwal masak selalu berbondong-bondong berbelanja dan menanak.

Matahari mulai naik, sarapan sudah selesai digelar pula, setiap kelompok mulai keluar mencari informan masalah yang dibutuhkan dalam bertugas, beberapa orang berada di Dusun Krajan, Umbulrejo, Sukosari dan Pasirejo.

Dusun Krajan memulai dengan bersilaturrohmi ke rumah Ketua RT yang terletak tak terlalu jauh dari posko yang ditempati, sepulang dari rumah Pak RT kami pulang dan bertemu Ibu Sulis (62) yang mempersilahkan kami untuk masuk ke dalam rumahnya, ia menceritakan perekonomian masyarakat Desa Purorejo yang mayoritas bermata pencaharian pedagang, bercocok tanam dan hasilnya akan dijual ke pasar adalah profesi yang sedang digeluti oleh bu Sulis saat ini.

Karena ia akan berangkat berkebun maka kami tidak lama berbincang dengannya, kami berpamit Kembali ke posko. Sebagian anggota bertemu dengan Ibu Sulastri (52) dan Ibu Sumini (58) beliau menceritakan beberapa kegiatan keagamaan yang telah dilakukan secara rutin di Desa Purorejo, Ibu Sulastri juga menjelaskan bahwa ia adalah pendatang baru di Desa ini, ia tidak begitu mengetahui rutinitas yang berjalan.

Dusun Umbulrejo juga dikunjungi beberapa mahasiswa yang telah terbagi beberapa hari yang lalu, kami membeli es di toko milik Ibu Halimah (44) dan Bapak Untung, mereka menceritakan perekonomian dan pendapatan yang diperolehnya, keamanan Desa juga disinggung oleh bu Halimah bahwa Desa Purorejo adalah desa yang aman dari Tindakan criminal, kalaupun ada ia mengatakan bahwa pelakunya pasti bukan penduduk Desa sini.

Matahari kembali bersembunyi dibalik gelapnya awan yang membendung jutaan tetes air yang siap diturunkan, perangkat desa meminta bantuan membungkus beras, alat mandi, air minum dan selimut yang akan dibagikan kepada korban banjir dua hari yang lalu, kami antusias membantu dan sholat dzuhur bergantian. 

Sedangkan para mahasiswa mulai berdatangan untuk mengangkut bungkusan tersebut ke mobil dan membawanya ke daerah yang terdampak.

Adzan Maghrib berkumandang, mahasiswi mulai berangkat berjamaah di surau terdekat dan melaksanakan kegiatan rutinan berupa membaca maulid diba', sepulang dari surau beberapa dari kami berniat untuk silaturrohmi kepada Kyai pengasuh Pondok Pesantren di Desa Purorejo.

Akan tetapi sesampai disana Kyai sedang sakit dan tidak dapat ditemui, akhirnya kami kembali ke posko putri untuk melaksanakan evaluasi hari ini dengan pembahasan temuan masalah dan beberapa solusi yang disepakati bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun