Mohon tunggu...
KKN FIA UB DESA KEMIRI
KKN FIA UB DESA KEMIRI Mohon Tunggu... Universitas Brawijaya

Kuliah Kerja Nyata Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya merupakan sebuah program yang dijalankan oleh segenap mahasiswa semester 4

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Hisam Sablon: Mengenal Usaha Topeng Handmade di Tengah Masyarakat Agraris Desa Kemiri

16 Juli 2025   00:00 Diperbarui: 16 Juli 2025   00:00 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Kemiri merupakan salah satu wilayah administratif yang berada di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Desa Kemiri dikenal dengan suasana persawahannya yang sejuk dan asri dan masyarakatnya yang ramah, dimana sebagian besar mereka memiliki mata pencaharian sebagai petani. Meski demikian, terdapat segelintir warga yang berprofesi di bidang kreatif dengan mewarisi usaha dari keluarga yang terdahulu, seperti yang dilakukan oleh Pak Hisam Khanif. 

Pak Hisam Khanif memiliki usaha topeng di bawah nama Hisam Sablon. Usaha ini sebenarnya telah dirintis sebelumnya oleh ayahnya, Imam Ahmad, sejak 1994. Imam Ahmad beserta keluarganya memulai usaha tersebut dengan menjual topeng handmade untuk acara tradisional dan mainan anak-anak di tokonya yang berada di pinggir jalan raya yang terletak di Sukoraharjo. Setelah Imam Ahmad wafat, Pak Hisam sebagai anaknya melanjutkan usaha ini pada tahun 2009. Pak Hisyam kemudian pindah ke Dusun Tempur, Desa Kemiri, sekitar tahun 2012/2013. Usaha yang dimiliki Pak Hisam ini sempat mengalami tantangan yang besar akibat menurunnya permintaan pada saat pandemi Covid-19 terjadi. Beruntungnya, usaha Pak Hisam tetap eksis hingga hari ini. 

Dengan keahliannya yang mumpuni di bidang kerajinan setelah melalui sepak terjang yang panjang, produk topeng yang dibuat oleh Pak Hisam berhasil menjangkau berbagai wilayah yang terbesar di Jawa Timur. Produk Pak Hisam telah merambah ke pasar-pasar tradisional seperti Pasar Besar di Kota Malang, Pasar Lawang, Sukorejo, dan Dampit, bahkan hingga ke luar kota seperti di kawasan wisata religi Makam Bung Karno yang terletak di Kota Blitar. Tersebarnya topeng yang diproduksi oleh Pak Hisam membuktikan bahwa topeng handmade ini memiliki kualitas yang tinggi dan terus diminati oleh pasar di tengah perkembangan zaman. 

Pak Hisam menjual berbagai model topeng tradisional yang khas dan bernilai seni tinggi yang diperlukan untuk berbagai acara tradisional dan mainan anak-anak. Jumlah model topeng yang ditawarkan oleh Pak Hisam mencapai 12 jenis, antara lain: 1) Barongan, 2) Monyet, 3) Macan, 4) Serigala, 5) Badut, 6) Leak, 7) Buto Cakil, 8) Kera Sakti, 9) Ganongan, 10) Pentulan, 11) Malangan, dan 12) Caplokan. Selain itu, Pak Hisam juga menjual topeng model custom yang dapat disesuaikan dengan permintaan dari pembeli. Pembeli juga dapat meminta untuk melakukan custom warna dari model-model topeng yang ditawarkan oleh Pak Hisam. Salah satu keunikan dari topeng yang dimiliki Pak Hisam terletak pada bahan topeng yang terbuat dari spons. Spons lebih mudah dibentuk dan aman untuk anak-anak yang memudahkan proses produksi serta nyaman untuk digunakan. Pak Hisam dapat memproduksi 100 buah topeng dalam waktu 4 hari sesuai dengan kerumitan desain melalui tahapan pencetakan, pemotongan, pengecatan, dan pengeringan.

Model Topeng Macan
Model Topeng Macan
Model Topeng Caplokan
Model Topeng Caplokan

Melalui program Optimalisasi Digital Marketing UMKM yang dilakukan oleh KKN FIA UB 2025, Pak Hisam kini lebih mudah dalam memasarkan produknya melalui berbagai media sosial dan e-commerce seperti Instagram, Shopee, WhatsApp, serta E-Catalogue. Untuk memesan topeng Pak Hisam, dapat melalui kontak di bawah ini: 

- Instagram: hisam.sablon 

- Shopee: hisamsablon 

- WhatsApp: +62 812-3405-8231 (Hisam Khanif)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun