Mohon tunggu...
kkn desaselorejo
kkn desaselorejo Mohon Tunggu... KKN DESA SELOREJO FAKULTAS PERTANIAN UNNIVERITAS BRAWIJAYA

Part of @kknfpub | fakultaspertanian.ub Dosen Pembimbing Lapang : Dr. Riyanti Isaskar, S.P., M.Si. Lokasi : Desa Selorejo, Kec. Dau, Kab. Malang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jeruk Ajaib Gumuk: Solusi Ekologis, Kesehatan Alami, dan Peluang Usaha di Dusun Gumuk

28 Juli 2025   21:12 Diperbarui: 28 Juli 2025   21:12 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 : Penyampaian materi yang di sampaikan oleh Ibu Dr.Riyanti Isaskar, SP., M.Si. 

Kulit dan buah jeruk yang selama ini hanya dianggap limbah, kini diubah menjadi produk ekologis dan sehat oleh mahasiswa KKN Universitas Brawijaya bersama warga Dusun Gumuk.

Dusun Gumuk, Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, menjadi tempat nyata bahwa limbah bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) menggagas program inovatif yang memanfaatkan kulit dan buah jeruk lokal. Kulit jeruk yang selama ini dibuang, difermentasi menggunakan Promic (Probiotic Microbes Consortium) dan diolah menjadi pembersih alami yang ramah lingkungan (Biowash). Kemudian buah jeruk segar dijadikan bahan utama dalam pembuatan Pro Juice, minuman fermentasi probiotik yang menyegarkan dan menyehatkan. Pelaksanaan kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh warga, khususnya ibu-ibu rumah tangga. Kehadiran Dosen Pembimbing Lapang, Dr. Riyanti Isaskar, S.P., M.Si., pada saat kegiatan berlangsung membuat warga menjadi lebih bersemangat mengikuti rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir. (Kegiatan ini mendukung SDGs 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, karena mengelola limbah organik menjadi produk bermanfaat). 

Biowash disebut sebagai produk serbaguna karena berasal dari limbah kulit jeruk namun memiliki beragam manfaat. Produk ini bisa digunakan untuk mencuci buah dan sayur dari pestisida, membersihkan permukaan rumah tangga, mengatasi jerawat hingga membantu fermentasi sampah organik menjadi pupuk kompos. Proses pembuatan Biowash yang relatif sederhana membuat warga mulai menunjukkan minat untuk memproduksi Biowash di rumah sebagai produk usaha rumahan. Di sisi lain, Pro Juice yang terbuat dari sari buah jeruk segar difermentasi menjadi minuman probiotik dengan tiga varian rasa mulai dari jeruk-buah nanas, jeruk-bunga telang, dan jeruk-buah naga. Produk minuman ini, dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, menyehatkan sistem pencernaan, dan mengurangi konsumsi obat berbahan kimia. (Kegiatan ini mendukung SDGs 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, karena mendorong konsumsi produk alami dan probiotik yang menyehatkan). 

Gambar 2 : Proses pembuatan Projuice dan Biowash 
Gambar 2 : Proses pembuatan Projuice dan Biowash 

Respon positif dari warga Dusun Gumuk memperkuat dampak program ini. Ketua RT 19, Ibu Hermin, menyampaikan, "Selama ini kulit jeruk hanya kami buang, tidak pernah terpikir bisa jadi produk seberguna ini". "Pro Juice juga bikin badan lebih segar setelah meminumnya walaupun rasa asam karena masih belum terbiasa mengonsumsinya", tambahnya. Kegiatan ini juga mendorong kesadaran warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatan. Mahasiswa KKN FP UB juga memberikan buku panduan yang mencakup bagaimana cara memproduksi Biowash dan Pro Juice, pengemasan, hingga strategi pemasaran produk secara berkelanjutan. Dengan harapan dapat membangun potensi kewirausahaan lokal berbasis bahan alami yang sebelumnya tidak termanfaatkan. (Kegiatan ini mendukung SDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi karena membuka peluang usaha mikro berbasis bahan lokal). 

Gambar 3 : Produk Pro Juice
Gambar 3 : Produk Pro Juice

Gambar 4 : Produk Biowash
Gambar 4 : Produk Biowash

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN FP UB menjadi bukti bahwa pendekatan edukatif berbasis lokal mampu menciptakan perubahan nyata. Teknologi fermentasi sederhana dari Promic (produk yang dikembangkan oleh komunitas Kausa Lestari) menjadikan pengolahan kulit dan buah jeruk tidak hanya mudah, tapi juga menghasilkan produk aman, ramah lingkungan, dan bernilai ekonomi. Dengan semangat kolaborasi dan keterlibatan masyarakat, program ini menjadi model pengembangan desa berkelanjutan yang bisa diterapkan di daerah lain. Perpaduan antara keilmuan akademik dan kearifan lokal menjadikan Dusun Gumuk sebagai pelopor inovasi hijau berbasis komunitas. (Kegiatan ini mendukung SDGs 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan karena melibatkan sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat untuk mencapai dampak berkelanjutan).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun