KKN UINSU Gandeng Komunitas WIB, Bagikan Sembako ke Pelosok Dusun Desa Mangkai Lama Batubara, 01 Agustus 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) melaksanakan kegiatan sosial di Desa Mangkai Lama, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Kegiatan yang berlangsung pada hari Jumat pukul 14.00 WIB ini menjadi istimewa karena berkolaborasi langsung dengan komunitas sosial nasional Waktu Indonesia Berbagi (WIB) yang didirikan oleh Bapak Susanto TJ.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja KKN Mahasiswa UINSU yang bertemakan “Membangun Kepedulian Sosial Melalui Aksi Nyata di Tengah Masyarakat”. Dalam kegiatan tersebut, puluhan paket sembako dibagikan secara langsung kepada warga yang membutuhkan di berbagai dusun di wilayah Desa Mangkai Lama.
Kolaborasi Sosial yang Bermakna
Komunitas Waktu Indonesia Berbagi (WIB) merupakan komunitas yang bergerak dalam bidang kemanusiaan dan sosial, dikenal aktif melakukan kegiatan amal di berbagai wilayah Indonesia. Keikutsertaan langsung pendiri komunitas, Bapak Susanto TJ, menambah semangat dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Susanto TJ mengatakan bahwa kegiatan kolaboratif seperti ini menjadi bentuk konkret dari rasa peduli antargenerasi. Ia mengapresiasi keterlibatan mahasiswa yang tidak hanya hadir untuk menyelesaikan program KKN, tetapi juga membawa nilai-nilai empati dan aksi nyata ke tengah masyarakat.
“Kita tidak sedang sekadar membagikan sembako, kita sedang membagikan harapan. Karena terkadang, sekantong beras dan perhatian tulus bisa berarti besar bagi mereka yang menerimanya,” ungkapnya saat pelepasan tim berbagi sembako ke dusun-dusun.
Menyusuri Dusun, Menyentuh Hati
Proses pembagian sembako dilakukan secara langsung dari rumah ke rumah di beberapa dusun yang ada di Desa Mangkai Lama. Mahasiswa KKN dan relawan komunitas WIB menyusuri jalan tanah, gang sempit, hingga perbukitan kecil untuk memastikan setiap bantuan sampai tepat sasaran.
Tak jarang, momen haru muncul saat para mahasiswa bertemu langsung dengan warga lansia yang tinggal seorang diri, ibu-ibu yang menanggung beban ekonomi rumah tangga, atau keluarga yang terdampak secara ekonomi pasca pandemi.
Salah seorang warga penerima bantuan, Ibu Aminah (63), yang tinggal di Dusun II, meneteskan air mata saat menerima bantuan tersebut. Ia mengaku tidak menyangka akan mendapatkan kunjungan dan bantuan dari mahasiswa dan relawan.
“Terima kasih, Nak... semoga kalian semua sukses, sehat, dan panjang umur. Sudah lama rumah ini tak ada yang mengetuk untuk memberi kabar baik,” katanya terisak.
Mahasiswa KKN UINSU: Belajar dari Lapangan
Koordinator KKN UINSU untuk Desa Mangkai Lama, Nurul Hidayah, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk pengabdian, tetapi juga pembelajaran langsung bagi para mahasiswa untuk memahami dinamika sosial masyarakat desa secara lebih dalam.
“Kami belajar banyak hari ini – tentang ketulusan, tentang realita, dan tentang bagaimana hadirnya kita bisa membawa perubahan kecil yang berarti bagi masyarakat,” ungkap Nurul.
Selain membagikan sembako, kegiatan ini juga menjadi wadah silaturahmi antara mahasiswa, komunitas sosial, dan masyarakat desa. Setelah proses pembagian selesai, acara ditutup dengan ramah tamah dan doa bersama di salah satu rumah tokoh masyarakat.
Harapan untuk Keberlanjutan
Kepala Desa Mangkai Lama, Bapak Sardalisyah Purba, mengucapkan terima kasih atas kepedulian para mahasiswa dan komunitas WIB. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi komunitas atau mahasiswa lainnya yang akan melakukan pengabdian di desa.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Ini bukan hanya sekadar sembako, tapi juga membawa semangat kebersamaan dan kasih sayang yang luar biasa,” ujarnya.
Penutup
Kegiatan kolaboratif antara mahasiswa KKN UINSU dan Komunitas Waktu Indonesia Berbagi (WIB) ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas kelompok – akademisi dan komunitas sosial – dapat menghasilkan dampak yang positif dan nyata. Tidak hanya membawa manfaat bagi masyarakat, tetapi juga menjadi sarana penguatan nilai-nilai kemanusiaan bagi generasi muda.
Di tengah dunia yang serba cepat dan individualistis, hadirnya kegiatan seperti ini menjadi pengingat bahwa rasa peduli, empati, dan gotong royong masih menjadi kekuatan utama masyarakat Indonesia.
Penulis:
Tim KKN UINSU Desa Mangkai Lama
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI