Salah seorang warga penerima bantuan, Ibu Aminah (63), yang tinggal di Dusun II, meneteskan air mata saat menerima bantuan tersebut. Ia mengaku tidak menyangka akan mendapatkan kunjungan dan bantuan dari mahasiswa dan relawan.
“Terima kasih, Nak... semoga kalian semua sukses, sehat, dan panjang umur. Sudah lama rumah ini tak ada yang mengetuk untuk memberi kabar baik,” katanya terisak.
Mahasiswa KKN UINSU: Belajar dari Lapangan
Koordinator KKN UINSU untuk Desa Mangkai Lama, Nurul Hidayah, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk pengabdian, tetapi juga pembelajaran langsung bagi para mahasiswa untuk memahami dinamika sosial masyarakat desa secara lebih dalam.
“Kami belajar banyak hari ini – tentang ketulusan, tentang realita, dan tentang bagaimana hadirnya kita bisa membawa perubahan kecil yang berarti bagi masyarakat,” ungkap Nurul.
Selain membagikan sembako, kegiatan ini juga menjadi wadah silaturahmi antara mahasiswa, komunitas sosial, dan masyarakat desa. Setelah proses pembagian selesai, acara ditutup dengan ramah tamah dan doa bersama di salah satu rumah tokoh masyarakat.
Harapan untuk Keberlanjutan
Kepala Desa Mangkai Lama, Bapak Sardalisyah Purba, mengucapkan terima kasih atas kepedulian para mahasiswa dan komunitas WIB. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi komunitas atau mahasiswa lainnya yang akan melakukan pengabdian di desa.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Ini bukan hanya sekadar sembako, tapi juga membawa semangat kebersamaan dan kasih sayang yang luar biasa,” ujarnya.
Penutup
Kegiatan kolaboratif antara mahasiswa KKN UINSU dan Komunitas Waktu Indonesia Berbagi (WIB) ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas kelompok – akademisi dan komunitas sosial – dapat menghasilkan dampak yang positif dan nyata. Tidak hanya membawa manfaat bagi masyarakat, tetapi juga menjadi sarana penguatan nilai-nilai kemanusiaan bagi generasi muda.