Mohon tunggu...
kkn cipambuan
kkn cipambuan Mohon Tunggu... universtas djuanda

kita para mahasiswa kkn universitas djuanda, yang memiliki hobi ngonten

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Limbah Kulit Pisang Jadi Selai: Strategi UMKM Menuju Zero Waste Business

23 Agustus 2025   23:30 Diperbarui: 23 Agustus 2025   23:20 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Survei Limbah Kulit Pisang di Salah Satu Pelaku UMKM Desa Cipambuan(Dokumentasi, 23 Juli 2025)

Dalam rangka menerapkan konsep zero waste dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, Kelompok 4 Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Djuanda yang melaksanakan pengabdian di Desa Cipambuan memperkenalkan inovasi terbaru berupa pengolahan limbah kulit pisang menjadi selai yang bernilai ekonomi tinggi. Program kerja mahasiswa ini berfokus pada transformasi limbah organik yang selama ini terabaikan menjadi produk pangan fungsional yang tidak hanya bergizi, tetapi juga memiliki potensi pasar yang menjanjikan. Melalui pendekatan ramah lingkungan, kulit pisang yang biasanya dibuang sebagai sampah kini dapat diolah menjadi selai yang lezat dan menyehatkan.

Kulit pisang memiliki berbagai manfaat yang sering kali tidak disadari. Kandungan nutrisi dalam kulit pisang meliputi serat pangan, potassium, magnesium, dan vitamin B kompleks, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan tubuh. Serat pangan dalam kulit pisang dapat membantu pencernaan, sementara potassium berperan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan tekanan darah. Selain itu, kulit pisang juga mengandung senyawa antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan demikian, mengolah kulit pisang menjadi produk pangan tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.

Hasil Survei Limbah Kulit Pisang di Salah Satu Pelaku UMKM Desa Cipambuan(Dokumentasi, 23 Juli 2025)
Hasil Survei Limbah Kulit Pisang di Salah Satu Pelaku UMKM Desa Cipambuan(Dokumentasi, 23 Juli 2025)

Namun, jika kulit pisang dibiarkan sebagai limbah, dapat menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Limbah organik yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sumber pencemaran, menarik hama, dan menyebabkan bau tidak sedap. Selain itu, akumulasi limbah organik dapat mengganggu ekosistem lokal dan memperburuk kondisi sanitasi di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, pengolahan kulit pisang menjadi produk bernilai, seperti selai, merupakan solusi yang efektif untuk mengurangi dampak negatif dari limbah tersebut.

Proses Pembuatan Selai oleh Mahasiswa PkM (Dokumentasi, 20 Agustus 2025)
Proses Pembuatan Selai oleh Mahasiswa PkM (Dokumentasi, 20 Agustus 2025)

Sebelum memulai proses pengolahan, mahasiswa PkM ini memikirkan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengelola sampah kulit pisang di Desa Cipambuan agar memiliki nilai jual yang tinggi. Mereka melakukan riset mendalam dan mencoba berbagai olahan lain yang mungkin dapat dihasilkan dari kulit pisang. Setelah mempertimbangkan berbagai opsi, mereka memutuskan untuk membuat selai kulit pisang sebagai produk inovatif yang dapat membedakan mereka dari produk olahan lainnya.

Proses pengolahan selai kulit pisang dimulai dengan seleksi kulit pisang segar, pencucian menyeluruh untuk menghilangkan kotoran, perebusan untuk melunakkan tekstur dan menghilangkan getah, kemudian dihaluskan dan dimasak dengan gula serta rempah-rempah alami. Kandungan pektin alami dalam kulit pisang berfungsi sebagai pengental yang membuat selai memiliki tekstur sempurna tanpa perlu penambahan bahan pengawet sintetis. Produk akhir yang dihasilkan memiliki rasa manis dengan sentuhan aroma pisang yang khas, cocok untuk berbagai olahan makanan dan minuman. Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya memberikan solusi terhadap limbah, tetapi juga menciptakan produk yang bermanfaat bagi kesehatan dan perekonomian masyarakat, serta menawarkan produk yang unik dan menarik bagi konsumen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Proses Pencucian hingga Perebusan Kulit Pisang (Dokumentasi, 20 Agustus 2025)
Proses Pencucian hingga Perebusan Kulit Pisang (Dokumentasi, 20 Agustus 2025)

Proses Pengolahan Selai Kulit Pisang:

  • Seleksi: Pemilihan kulit pisang segar dan berkualitas
  • Pencucian: Membersihkan dari kotoran dan pestisida
  • Perebusan: Melunakkan tekstur dan menghilangkan getah
  • Penghalusan: Mengubah menjadi pulp yang halus
  • Pemasakan: Dengan gula dan rempah alami
  • Pengemasan: Sterilisasi dan packaging yang menarik

Inovasi selai kulit pisang ini didukung oleh penelitian yang membuktikan keamanan dan manfaat kesehatan dari konsumsi kulit pisang. Journal of Food Science and Technology menyatakan bahwa kulit pisang mengandung antioksidan tinggi, serat pangan, potassium, dan vitamin B kompleks. Penelitian dari Universitas Brawijaya juga menunjukkan bahwa kulit pisang aman untuk dikonsumsi setelah melalui proses pengolahan yang tepat. Kelompok 4 PkM telah memastikan bahwa seluruh proses produksi memenuhi standar keamanan pangan sehingga produk selai yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi oleh seluruh keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun