Mohon tunggu...
KKN Kelompok 08
KKN Kelompok 08 Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN MBKM UMD Kelompok 08

Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka Universitas Jember Membangun Desa (KKN MBKM UMD) Kelompok 08

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UNEJ Menyulap Anyaman Bambu Menjadi Hiasan di Situs Bersejarah

13 Juli 2022   11:41 Diperbarui: 13 Juli 2022   11:42 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret tampah yang dijadikan sebagai hiasan gapura situs bersejarah di Desa Arjasa (dokpri)

Potensi UMKM yang ada di Desa Arjasa sangat beragam dan memiliki keunikan tersendiri. Hal ini didukung dengan adanya beberapa pengrajin bambu. Pengrajin bambu yang ada di Desa Arjasa banyak terletak di Dusun Gumitir dan Dusun Calok. Kedua dusun ini mengubah bambu menjadi suatu barang yang memiliki nilai jual. Dusun Calok memiliki banyak pengrajin bambu yang menyulap bambu menjadi tampah.

Dusun Calok memiliki banyak pengrajin tampah yang saling bekerja sama untuk membuat tampah, mereka secara berkelompok bersama warga lain sehingga terjalin gotong royong setiap harinya. Tampah tersebut dibuat mulai dari penebangan bambu. Proses pembuatan tampah dimulai dari penebangan bambu, pemotongan bambu, pembuatan kerangka tampah, penganyaman, pemasangan anyaman tampah dan kerangkanya. Bambu yang dipilih bukanlah sembarang bambu melainkan harus memenuhi kriteria tertentu. Tampah yang telah jadi akan didistribusikan ke dalam maupun luar Jember. Pendistribusian tampah di luar Jember biasanya dikirim ke Kabupaten Bondowoso untuk dapat dijual ke pasar yang lebih luas. Selain dari segi bentuk keseimbangannya, tampah juga dinilai dari pola anyamannya. Pola anyaman yang bagus dapat menambah nilai jual ke para pengepul. Para pengrajin tampah di Desa Arjasa menggunakan bambu bagian luar atau kulit bambu sebagai dasar anyaman karena bambu bagian luar memiliki daya tahan yang lebih kuat jika dibandingkan dengan bambu bagian dalam. Sehingga, tampah hasil produksi dari Desa Arjasa memiliki daya tahan yang sangat lama karena terbuat dari bahan bambu yang berkualitas.

kami memanfaatkan potensi dari pengrajin tampah tersebut dengan mengubahnya menjadi hiasan yang akan dipajang di gapura situs sejarah batu megalitikum yang ada di Dusun Calok Desa arjasa. Selain sebagai hiasan, pemanfaatan tampah ini juga menjadi ajang promosi bagi para pengrajin karena akan lebih dikenal melalui situs budaya. Tampah berdiameter 50cm tersebut kemudian dihias dengan di cat sedemikian rupa sehingga memiliki daya tarik.

Tampah hasil produksi Desa Arjasa yang digunakan sebagai hiasan di gapura Situs Sejarah yang sedang dibangun oleh mahasiswa KKN UNEJ (dokpri)
Tampah hasil produksi Desa Arjasa yang digunakan sebagai hiasan di gapura Situs Sejarah yang sedang dibangun oleh mahasiswa KKN UNEJ (dokpri)

Selain tampah, mahasiswa KKN MBKM UMD Kelompok 8 juga memanfaatkan produksi anyaman bambu yang ada di Desa Arjasa tepatnya yang ada di Dusun Calok untuk digunakan sebagai papan nama yakni gapura di situs bersejarah, yakni Situs Calok. Anyaman bambu berukuran 3 meter x 80 cm ini dihias dan dicat agar lebih tahan lama dan menjadi lebih menarik. Penggunaan anyaman bambu sebagai bahan utama dari gapura dilihat lebih memiliki nilai estetika yang alami, serta memanfaatkan potensi yang ada di Desa Arjasa menjadi lebih bernilai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun