Mohon tunggu...
kkn_ gunungsari103
kkn_ gunungsari103 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kuliah Kerja Nyata Kolaboratif 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Observasi Mahasiswa KKN Kolaboratif Penguatan UMKM Pengolahan Limbah Sengon Menjadi Triplek di Desa Gunungsari

29 Juli 2022   15:18 Diperbarui: 29 Juli 2022   15:22 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif yang diadakan oleh pemkab Jember yang melibatkan kerjasama dengan 13 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta ini memiliki satu program kerja utama yakni pemutakhiran dan penataan data kemiskinan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kabupaten Jember dan dalam proses KKN ini pengamatan akan potensi UMKM yang terdapat di desa Gunungsari kecamatan Umbulsari terdapat berbagai potensi, mulai dari olahan limbah sengon, perkebunan buah jeruk, dan jambu kristal.

Setelah kami melakukan survey terhadap masyarakat sekitar Gunungsari kami menemui beberapa pengolah limbah sengon yang dijadikan sebagai bahan jadi berupa triplek yang tempatnya berada di dusun Banjarejo dengan nama depo Rahayu Jaya Plywood dengan pemiliknya yang bernama ibu Rahayu. Kemudian kami melakukan wawancara kepada ibu Rahayu dan ibu Kati mengenai sejarah, pengambilan bahan, proses pembuatan, pemasaran, dan gaji karyawan. 

Dari wawancara tersebut kami mengetahui bahwa terciptanya usaha ini yaitu berawal dari kegagalan usaha jeruk dikarenakan pada saat itu harga pupuk sangat mahal sedangkan harga jeruk terlalu rendah, jadi untuk menutupi kerugian tersebut ibu Rahayu mencari alternatif lain dan dari situ tercipta pemanfaatan pengolahan limbah sengon ini. Sedangkan menurut Ibu Kati usaha ini tercipta "dikarenakan melihat desa lain yang sukses mengelola usaha plywood ini, daripada menganggur ya saya coba-coba juga" Ucapnya.

Pengolahan limbah sengon yang dikelola oleh ibu Rahayu dan Ibu Kati mengambil bahan pokok yang berupa kulit sengon atau limbah sengon dari daerah Lumajang yang langsung dibawa ke Banjasari untuk diolah dan dijadikan bahan jadi (triplek). Alasan pengambilan bahan pokok ini lumayan jauh dikarenakan pada awalnya harga yang relatif murah namun seiring berjalannya waktu harga limbah sengon ini semakin mahal sebab peminat dari plywood ini semakin melonjak kira-kira harganya berkisar 3,8-4 juta rupiah tiap satu truck. Dalam proses pembuatan plywood ini ibu Rahayu dan Ibu Kati memiliki ± 7 orang karyawan. Setiap karyawan biasanya menyelesaikan sekitar 35 lembar triplek dalam satu hari, dimana satu lembar triplek yang sudah jadi dihargai Rp.1000 jadi jika karyawan tersebut menyelesaikan 35 lembar triplek maka ia mendapatkan gaji Rp.35.000/hari dan dijual kembali ke daerah lain seharga Rp. 2000-3000/lembar. 

Dokpri
Dokpri

Ada beberapa tahapan dalam proses pembuatan limbah sengon ini :                                                            

  • Limbah sengon dibersihkan atau dipilah terlebih dahulu
  • Setelah itu dijemur supaya cepat kering
  • Kemudian limbah ditumpuk dalam satu meja
  • Lalu melalui proses perekatan limbah sengon dengan menggunakan gummed tape
  • Menunggu kering dari lemnya
  • Setelah kering lalu amplas supaya lebih halus
  • Triplek siap untuk dipasarkan

Dokpri
Dokpri

Triplek yang sudah jadi kemudian dipasarkan diberbagai daerah di Kawasan Jawa Timur, dan daerah yang memiliki permintaan plywood terbanyak di kota Banyuwangi.        

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun