Biogas berasal dari berbagai macam limbah organik seperti sampah biomassa, kotoran manusia dan kotoran hewan. Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik anaerobik (bakteri penghasil gas metan yang hanya dapat hidup dalam kondisi bebas oksigen) dari proses perombakan bahan-bahan organik. Karena sifat gas metan yang mudah terbakar, biogas dapat dipakai sebagai sumber energi alternatif bagi masyarakat.Â
Biogas memang merupakan energi alternatif yang sangat dianjurkan untuk mengantisipasi perubahan iklim. Karena pengelolaan limbah ternak menjadi biogas terbukti menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Tujuan penggunaan teknologi sederhana ini adalah mengantisipasi kelangkaan bahan bakar minyak dan sebagai aksi pengendalian pencemaran lingkungan.
Dengan mengubah kotoran menjadi biogas, nilai ekonomi dari limbah ternak ini jadi meningkat dan biaya kebutuhan bahan bakar dapat berkurang. Selain itu, cara pembuatan biogas cukup mudah. Proses fermentasi pembuatan gas berlangsung selama 13--20 hari dalam keadaan anaerob. Suhu yang baik untuk proses fermentasi adalah 30-55C, dimana pada suhu tersebut mikroorganisme mampu merombak bahan bahan organik secara optimal.
Langkah - langkah dalam pembuatan biogas dari kotoran sapi adalah yang pertama kumpulkan kotoran sapi di dalam wadah, lalu tambahkan air dengan perbandingan 1:1 dan aduk sehingga berbentuk lumpur, tambahkan EM 4 secukupnya sebagai mikroorganisme, tutup wadah yang sudah diberi kran selang yang sudah ditutup agar gas metan tidak keluar.
Biogas ini memiliki banyak keunggulan seperti Mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan minyak atau bahan bakar utama yang jumlahnya terbatas dan cukup mahal, Mengurangi penebangan kayu yang digunakan sebagai bahan bakar sehingga kelestarian hutan lebih terjaga, Mengurangi pencemaran lingkungan karena kotoran yang semula dapat mencemari lingkungan diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan Hasil buangan sisa pembuatan biogas masih bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman.