Mohon tunggu...
KKN 378UNEJ
KKN 378UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

KKN 378 UNEJ UMD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Brikter-22 dan Olahan Ocet sebagai Bentuk Pemanfaatan Komoditas Desa Sumber Rejo, Kecamatan Ijen

19 Agustus 2022   21:24 Diperbarui: 19 Agustus 2022   22:13 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Sumber Rejo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso. Mayoritas penduduknya bekerja di sektor perkebunan karena desa Sumber Rejo berdiri di tanah perkebunan milik PTPN XII Kebun Blawan dan Perhutani. 

Sebanyak 174 orang memiliki hewan ternak berupa kambing dengan perkiraan jumlah total kambing sebanyak 1044 ekor. Keberadaan hewan ternak tersebut menghasilkan limbah berupa kotoran ternak yang mana pemanfaatannya masih belum maksimal, contohnya langsung disebarkan di tanah tanaman milik warga.

Dengan demografi desa yang berada di ketinggian 2.368 Mdpl, penurunan suhu udara di malam hari tak terhindarkan. Untuk mengatasi hal tersebut, banyak warga yang membakar kayu untuk media menghangatkan diri. Namun, asap hasil pembakaran kayu ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan seperti iritasi mata dan batuk-batuk. 

Di samping itu, Kecamatan Ijen memiliki banyak potensi wisata yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk camping. Media penghangat juga dibutuhkan untuk para traveler yang ber-camping terutama di malam hari. 

Oleh karena itu, kami kelompok KKN UNEJ Membangun Desa (UMD)  378 berinovasi untuk mengembangkan media penghangat dari limbah ternak kambing warga yang lebih ramah lingkungan dan mudah dibawa dalam bentuk produk briket “BRIKTER-22”.

BRIKTER-22 merupakan inovasi baru pengolahan limbah ternak kambing yang mampu dijadikan sebagai salah satu potensi produk unggulan UMKM desa. Pengembangan produk ini didasari karena proses pengolahannya yang cukup sederhana dan dapat dilakukan oleh semua orang. 

Proses pembuatan diawali dengan pengeringan limbah kotoran kambing selama ± 1 hari dengan cuaca cerah. Kemudian dilanjutkan dengan penghalusan dan pembakaran dengan wadah tertutup sampai tingkat kematangan sesuai. Kematangan sesuai yang dimaksud yaitu serbuk kotoran sudah menjadi hitam, tapi belum menjadi abu. 

Sambil menunggu serbuk dingin, dapat dilakukan pembuatan lem kanji dengan melarutkan 3 sendok makan tepung kanji dengan segelas air, lalu dimasak hingga mengental. Setelah mengental, adonan bisa langsung dicampurkan dengan serbuk kotoran yang sudah dingin dan diuleni hingga kalis, lalu dicetak. Proses dapat diakhiri dengan penjemuran briket selama ± 2 hari dengan cuaca cerah.

Tidak berhenti sampai di situ, kelompok KKN UMD 378 juga merancang desain produk BRIKTER-22 agar nantinya siap dipasarkan secara luas. Produk ini juga diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut oleh BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru untuk meningkatkan ekonomi warga Desa Sumber Rejo, Kecamatan Ijen.

 Mayoritas penduduk Desa Sumber Rejo bekerja di sektor hortikultura dan perkebunan memiliki lingkungan rumah dengan ladang yang ditanami tanaman ocet (kacang merah). 

Pengolahan komoditas kacang merah ini masih terbatas hanya menjadi olahan makanan sehari-hari berupa sayur ocet. Komoditas kacang merah yang belum tentu ada di tempat lain ini perlu dimanfaatkan sebagai salah satu potensi komoditas desa melalui UMKM dalam mendukung perkembangan pariwisata Taman Galuh.

Menurut hasil pendataan Desa Sumber Rejo, luas tanaman pangan untuk komoditas kacang merah sebesar 35 Ha dengan satuan panen dalam jumlah 1 Ton/ha. Komoditas kacang merah merupakan komoditas unggulan ketiga Desa Sumber Rejo. Umumnya saat masa panen tiba, masyarakat langsung menjual kacang merah ke pengepul. Lebih dari itu, harga dari kacang merah sendiri masih terbilang cukup rendah. Menurut informasi yang didapatkan dari warga Sumber Rejo, harga kacang merah berada di angka Rp12.000,- per kilogramnya.

Untuk meningkatkan sisi nilai jual dari ocet, kelompok 378 KKN UNEJ UMD memiliki inovasi mengembangkan komoditas ocet dengan mengolahnya menjadi Onde Ocet dan Macobocho. Onde-onde umumnya berisi kacang hijau. Namun, pengembangan produk onde-onde yang dilakukan oleh kelompok 378 ini berisi kacang merah dengan tujuan untuk menambah nilai jualnya. 

onde1-62ffa0dba1aeea1297376112.jpg
onde1-62ffa0dba1aeea1297376112.jpg
Kacang merah juga memiliki kandungan gizi yang lebih unggul dibanding kacang hijau dengan serat 24g lebih banyak dibandingkan kacang hijau yang hanya memiliki serat sebanyak 16g dalam per 100g. Selain itu, kacang merah juga memiliki kandungan zat besi sebesar 8,2mg dan kalsium sebanyak 143mg per 100g.

Selain Onde Ocet, kelompok 378 juga melakukan inovasi olahan kacang merah menjadi Macobocho. Komposisi Macobocho terdiri dari biskuit roma, gula halus, margarin, selai kacang merah, macadamia, dan coklat cair. Penambahan baluran kacang macadamia pada bagian luar bola coklat membuat nilai jual Macobocho semakin tinggi. 

Ditinjau dari nilai kesehatan, kacang macadamia memiliki keunggulan yaitu mampu menurunkan risiko sindrom metabolik, menjaga kesehatan jantung, mengontrol kadar gula darah, meningkatkan kesehatan pencernaan, dan juga mencegah kenaikan berat badan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun