Mohon tunggu...
KKN UMD UNEJ 28 JAMBEANOM
KKN UMD UNEJ 28 JAMBEANOM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN UMD UNIVERSITAS JEMBER KELOMPOK 28 DESA JAMBEANAOM KECAMATAN JAMBESARI DARUS SHOLAH KABUPATEN BONDOWOSO

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UMD 28 UNEJ Perkenalkan Inovasi Kreatif untuk Usaha UMKM Bakiak di Jambeanom

19 Agustus 2023   08:56 Diperbarui: 19 Agustus 2023   08:59 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama dengan pengrajin Bakiak Jambeanom (Sumber: Dokumentasi pribadi)

BONDOWOSO - Mahasiswa KKN 28 UNEJ berkontribusi dengan memberikan beberapa terobosan atau inovasi kepada salah satu pengrajin bakiak di Desa Jambeanom. Sebelumnya mahasiswa KKN telah mengunjungi beberapa pengrajin bakiak di seluruh Desa Jambeanom. Mulai dari dusun krajan,jengguk,batuan, dan karang tengah. Dari keempat dusun tersebut mayoritas pengrajin bakiak berasal dari dusun karang tengah.

Mahasiswa KKN juga berkesempatan untuk mengunjungi beberapa pengrajin bakiak yang ada di Karang Tengah. Kunjungan tersebut dilakukan pada Hari Selasa Tanggal 18 Juli 2023 dengan didampingi langsung oleh kepala dusun karangtengah, mayoritas pengrajin bakiak di karangtengah membuat bakiak dengan kayu waru. Hasil kreasi bakiak yang berasal dari karangtengah sudah bisa dikatakan modern karena bakiak nya sudah dihias dengan beberapa motif bunga dan juga sudah dipasarkan sampai keluar kota seperti Jember,Banyuwangi,Bali, Probolinggo,Situbondo dan Madura.

Pada hari selanjutnya yaitu Rabu Tanggal 19 Juli 2023 kami juga berkesempatan mengunjungi pengrajin bakiak di Dusun Batuan. Pada kunjungan itu kami juga didampingi oleh kepala Dusun Batuan. Berbeda dari pengrajin bakiak yang ada di Dusun Karangtengah ,Pengrajin di Dusun Batuan tersebut sudah lanjut usia beliau juga hanya menjual bakiaknya dalam keadaan polos tanpa dihias. Padahal kerajinan bakiaknya terbuat dari kayu yang lebih baik daripada yang ada di Dusun Karangtengah yaitu kayu mehdi karena menurut pengrajin bakiak tersebut kayu mehdi tidak berat tetapi ringan dan kuat selain itu juga tahan akan air dan rayap . Sayangnya jangkauan pemasaran bakiaknya hanya bisa tembus di sekitar Bondowoso saja. Oleh karena itu kami mahasiswa KKN bersepakat untuk membantu pengrajin bakiak di Dusun Batuan tersebut untuk lebih mengkreasikan hasil sandal bakiaknya.

Pengecatan bakiak (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Pengecatan bakiak (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Kreasi Inovasi tersebut dengan cara menambah nilai estetika dari produk bakiak itu sendiri yaitu dengan cara menghiasnya dengan beberapa macam motif. Motif motif tersebut kami realisasikan ke dalam mal atau cetakan agar pengrajin bakiak di Dusun Batuan dapat meniru dan mempraktekanya. Inovasi bakiak ini harapanya agar para pembeli dapat lebih tertarik dan membeli kerajinan bakiak dari pengrajin di Dusun Batuan tersebut.

Hasil Inovasi Kreatif Bakiak (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Hasil Inovasi Kreatif Bakiak (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Selain dengan menghias bakiak , Mahasiswa KKN juga membantu pemasaran bakiak dari pengrajin ,yaitu dengan memasangkan produknya di aplikasi belanja online yaitu Shoppe dengan harga Rp.25.000. Harga jual dari sandal bakiak memang bervariasi tergantung dengan kualitas dari kayu yang digunakan dan motif pada bakiak. Bakiak dengan bahan baku dengan kayu yang bagus akan lebih tinggi nilai jualnya terlebih lagi apabila sudah dihias maka juga akan menambah nilai estetika dari bakiak tersebut. Bakiak polos yang dijual oleh Pengrajin di Desa Batuan dibandrol dengan harga Rp.15.000 per pasangnya,kemudian dengan perhitunganbiaya cat dan perkiraan tenaga dalam menghias kerajinan bakiak kami akumulasikan senilai Rp.10.000. dengan nilai tambah tersebut sudah cukup mendapat keuntungan dari inovasi yang Mahasiswa KKN lakukan. Dengan begitu produk kesenian bakiak sudah masuk ke dalam ranah digital marketing yang harapanya nanti para pembeli dari luar kota dapat dengan mudah melihat kemudian berniat membelinya.

Antusiasme pengrajin bakiak dalam melihat bakiak kami (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Antusiasme pengrajin bakiak dalam melihat bakiak kami (Sumber: Dokumentasi pribadi)

"Behhh mak jeddi jen begus deiye cong" ujar salah satu pengrajin bakiak di Dusun Batuan Desa Jambeanom, yang apabila diartikan ke bahasa Indonesia berarti "Lhoooo kok jadi tambah bagus gini nak".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun