Mohon tunggu...
KKN 23KARSADAYA
KKN 23KARSADAYA Mohon Tunggu... Mahasiswa

Kami adalah mahasiswa KKN 23 Desa Padasuka, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN 23 UIN Sunan Gunung Djati Bandung Gelar Edukasi Pengelolaan Sampah dan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) di Desa Padasuka

14 September 2025   13:09 Diperbarui: 14 September 2025   13:09 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair)

Garut, 15 Agustus 2025 --- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengadakan program kerja bertema "Edukasi Pengelolaan Sampah dan Praktik Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)" di Madrasah Al-Barokah RW 08, Kampung Kanyere, Desa Padasuka, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut. Kegiatan ini diikuti oleh warga RW 08 dengan penuh antusias.

Tujuan dari program ini adalah memberikan pemahaman mengenai pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga, khususnya sampah organik, agar tidak menumpuk dan mencemari lingkungan. Alih-alih dibuang, sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair yang bermanfaat untuk kesuburan tanaman dan lebih ramah lingkungan dibanding pupuk kimia.

Dalam sesi edukasi, mahasiswa KKN menjelaskan dampak negatif sampah jika tidak dikelola dengan baik, mulai dari pencemaran tanah hingga timbulnya penyakit. Sebagai solusi, peserta kemudian diajak praktik langsung membuat POC dengan memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di rumah.

(Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair)
(Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair)

Proses singkat pembuatan POC yang dipraktikkan antara lain:

  1. Menyiapkan bahan berupa sampah organik (sisa sayuran atau buah-buahan), gula merah, larutan EM 4 dan air bersih.

  2. Sampah organik dipotong kecil-kecil agar mudah terurai.

  3. Campurkan potongan sampah organik dengan air, larutan gula merah, dan larutan EM 4 dalam wadah tertutup.

  4. Simpan campuran tersebut selama kurang lebih 2 minggu untuk proses fermentasi, sambil sesekali membuka tutup wadah agar gas hasil fermentasi bisa keluar.

  5. Setelah masa fermentasi selesai, cairan yang dihasilkan siap digunakan sebagai pupuk organik cair.

Warga terlihat antusias saat mencoba langkah-langkah tersebut. Beberapa peserta bahkan mengaku baru mengetahui bahwa sampah organik dapat diolah menjadi pupuk organik cair yang berguna. "Ilmu ini sangat bermanfaat. Saya jadi ingin mencobanya di rumah agar sampah tidak menumpuk dan bisa jadi pupuk untuk tanaman," ujar Ketua RW 08.

Program ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang pengelolaan sampah, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan pupuk organik sebagai produk yang bernilai ekonomis.

Mahasiswa KKN berharap, melalui kegiatan ini, warga Desa Padasuka semakin peduli terhadap kebersihan lingkungan serta mampu memanfaatkan sampah organik menjadi sesuatu yang berguna. Dengan begitu, desa dapat menjadi lebih bersih, sehat, dan mandiri dalam menjaga kelestarian lingkungan.

(Foto Bersama)
(Foto Bersama)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun