Mohon tunggu...
kkn145kesambirampak
kkn145kesambirampak Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Desa Kesambi Rampak

KKN 145 Kesambirampak 🧑‍💼 Tree Setiawan Pamungkas S.A.P., M.P.A 📌 Periode II, Juli - Agustus 2023 📍 Desa Kesambirampak, Kec. Kapongan, Kab. Situbondo 🏤 Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Revolusi Ramah Lingkungan: KKN UMD UNEJ 145 Menyulap Minyak Jelantah menjadi Sabun Cair Berkualitas!

21 Agustus 2023   02:10 Diperbarui: 21 Agustus 2023   06:08 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

(Situbondo, 16 Agustus 2023) Mahasiswa KKN UMD 145 UNEJ melakukan pelatihan pembuatan sabun cair cuci piring dari minyak goreng bekas (jelantah) kepada masyarakat desa Kesambirampak. Pelatihan yang dilakukan merupakan tahapan kegiatan untuk mewujudkan program kerja desa berseri (bersih dan lestari). Pelatihan dilakukan di  Mushollah At-Taqwa yang terletak di dusun Krajan Desa Kesambirampak. Peserta pelatihan adalah ibu-ibu anggota pengajian rutin yang dilaksanakan setiap malam Kamis yang terdiri dari 40 orang. Pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui alternatif pemanfaatan minyak jelantah sehingga dapat menjadi produk yang berguna.

Pelatihan ini didasari oleh banyaknya Masyarakat Desa yang membuka UMKM di bidang makanan dan ibu rumah tangga yang menggunakan minyak goreng untuk keperluan sehari-hari. Oleh karena itu, minyak jelantah yang telah mereka pakai memiliki jumlah yang banyak. Setelah melakuan wawancara, minyak goreng bekas tersebut dibuang begitu saja sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan dan seringkali ibu-ibu tetap menggunakan kembali minyak jelantah. Penggunaan kembali minyak jelantah dapat mengakibatkan minyak tersebut memiliki kualitas yang buruk dan berbahaya bagi kesehatan. Maka dari itu, Mahasiswa KKN berinovasi untuk mengurangi limbah minyak goreng tersebut dengan mengolahnya menjadi sabun cuci piring.

Minyak jelantah merupakan limbah yang dapat mencemari tanah, merusak ekosistem perairan, dan menyumbat saluran air apabila dibuang langsung ke lingkungan. Selain itu, minyak jelantah juga dapat mengganggu kesehatan apabila dipakai untuk konsumsi. Menurut beberapa penelitian, minyak jelantah tidak layak untuk digunakan dalam proses penggorengan makanan karena waktu pemanasan minyak saat digunakan melebihi standar. Pada minyak jelantah, terjadi polimerisasi struktur karena pengaruh panas dan dipercepat adanya oksigen, sehingga berpotensi menghasilkan racun dalam tubuh. Menurut Syafiq (2007), konsumsi minyak jelantah secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang akan berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung koroner, stroke, meningkatnya kadar lipida utamanya kolesterol darah, hipertensi, serta  dapat memicu terjadinya kanker. Oleh sebab itu, diperlukan solusi penanganan yang baik terkait minyak jelantah agar aman bagi lingkungan, namun tetap dapat maksimal pemanfaatannya.

Minyak jelantah dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat seperti sabun cair cuci piring. Sabun cair dihasilkan dari proses saponifikasi, yaitu reaksi penyabunan atau reaksi hidrolisis lemak atau minyak dengan menggunakan basa kuat KOH sehingga membentuk sabun cair. Sebelum diolah menjadi sabun cair cuci piring, minyak jelantah harus dimurnikan terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran dan bakteri pada minyak, sehingga didapatkan minyak yang bersih dan jernih untuk selanjutnya diolah menjadi sabun.

Pembuatan sabun cair dari minyak jelantah melibatkan beberapa tahap. Ini adalah contoh pemanfaatan kreatif untuk mengurangi limbah dan menghasilkan produk yang berguna. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat sabun cair dari minyak jelantah:

Bahan dan Alat yang Dibutuhkan:

  • Minyak jelantah yang sudah disaring dari sisa-sisa makanan.
  • Larutan alkali, seperti KOH (potassium hydroxide).
  • Air.
  • Pewarna dan pewangi (opsional).
  • Alat pengaduk (spatula atau sendok kayu).
  • Wadah tahan panas.
  • Gelas ukur.
  • Sarung tangan.
  • Timbangan digital
  • Kertas saring
  • Gelas

Langkah-Langkah:

  • Tahap Pemurnian
  • Penghilangan bumbu atau sisa-sisa makanan
  • Minyak jelantah disaring seperti biasa. Bisa menggunakan saringan atau tisu agar hasil minyak lebih bersih
  • Netralisasi minyak
  • Langkah ini dilakukan untuk membersihkan minyak dari bakteri. Caranya yaitu melarutkan KOH sebanyak 1,5 gram untuk 1 sdm air dan menyiapkan 100 ml minyak yang dipanaskan hingga hangat. Setelah larutan KOH dingin, langsung dicampur dengan minyak dan tunggu hingga dingin. Kemudian saring menggunakan kertas saring.
  • Tahap Pembuatan Sabun
  • 24 gram KOH dilarutkan dalam 3 sdm air lalu tunggu hingga dingin atau dalam suhu ruangan.
  • Campur larutan KOH yang telah dingin ke dalam 100 ml minyak kemudian diaduk hingga berbentuk seperti adonan yang mengental.
  • Tuangkan air mendidih pada adonan sabun yang mengental kemudian aduk hingga tidak ada gumpalan yang tersisa.
  • Beri pewarna dan pewangi sesuai selera. Pewangi bisa menggunakan jeruk nipis atau serai.
  • Sabun dari minyak jelantah sudah bisa digunakan.

Para peserta mengikuti acara pelatihan dengan antusias sehingga kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UMD 145 UNEJ dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan respon positif dari masyarakat desa. Kegiatan pelatihan pembuatan sabun diharapkan dapat menjadi referensi bagi masyarakat sebagai solusi pemanfaatan minyak jelantah yang aman bagi lingkungan dan kesehatan tubuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun