Mohon tunggu...
KKN Tabukan Raya
KKN Tabukan Raya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

We focus on improving people's quality of life through education that includes awareness of action plans to accelerate stunting reduction.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Evaluasi Program Pemerintah Kabupaten Barito Kuala SIBERKAT dan PERMATA BUNDA

1 September 2022   09:16 Diperbarui: 1 September 2022   11:10 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi foto bersama

Terbukti bahwa Indonesia terus menghadapi tantangan yang signifikan sebagai negara berkembang, termasuk masalah yang sering terjadi seperti gizi buruk. Kekurangan energi kronis merupakan salah satu contoh masalah pola makan yang sering menimpa ibu hamil di Indonesia. Masalah gizi secara tidak langsung berkontribusi terhadap kematian ibu dan bayi, yang pada dasarnya masih dapat dihentikan. Anemia dan Kekurangan Energi Kronis, juga dikenal sebagai KEK, adalah kondisi yang sering menyerang ibu hamil dan merupakan penyebab utama perdarahan dan infeksi. Pendarahan dari ibu hamil menempati urutan tertinggi di antara penyebab kematian ibu.

Secara umum, kekurangan energi kronis adalah kondisi yang mempengaruhi ibu. Sang ibu mungkin mengalami gejala seperti munculnya masalah kesehatan dimana seseorang yang terinfeksi akan mengalami kekurangan makanan yang beroperasi secara menahun atau disebut kronis. Lingkar lengan atas, juga dikenal sebagai (LILA), yang dinilai pada lengan kiri atas dan menghasilkan nilai kurang dari 23,5 cm bila diukur dengan pita pengukur, dapat digunakan untuk menunjukkan seorang wanita hamil yang mengalami kekurangan energi kronis.

Wanita hamil termasuk di antara mereka yang lebih rentan terhadap kekurangan gizi. Agar ibu hamil dapat mencapai dan mempertahankan status gizi yang optimal, memiliki kehamilan yang aman, dan melahirkan bayi yang sehat, sangat penting bagi ibu untuk mempersiapkan kebutuhan gizi yang sehat selama kehamilan yang diharapkan memiliki energi yang cukup untuk mendukung kesehatan mereka dan dalam keadaan sehat rohani dan jasmani. Stunting dan timbulnya penyakit degeneratif dapat terjadi akibat malnutrisi selama kehamilan yang menghambat pertumbuhan janin pada ibu hamil.

Demonstrasi memasak
Demonstrasi memasak

Upaya untuk mengambil langkah-langkah untuk menghentikan stunting dan meningkatkan gizi ibu hamil dengan memberi mereka lebih banyak makanan. Salah satu strategi tambahan untuk mengatasi masalah gizi adalah penyediaan, yang berupa makanan tambahan yang ditujukan untuk individu yang rentan. Praktik Germas yang digunakan untuk meningkatkan pangan dan merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menghindari stunting adalah salah satu kegiatan pencegahan yang dilakukan dengan pemberian makanan bergizi dan percepatan perbaikan gizi pada anak di Indonesia.

Untuk mengetahui apakah program PERMATA BUNDA dan SIBERKAT telah dilaksanakan di Desa Tabukan Raya mengikuti pedoman yang telah ditetapkan, maka diperlukan evaluasi. Tujuan evaluasi adalah untuk mengidentifikasi beberapa kekurangan kebijakan dan menetapkan apakah kebijakan yang dikembangkan dan dijalankan akan memiliki dampak yang diinginkan. Dalam hal ini, pendekatan sistem digunakan untuk mengevaluasi kinerja program PERMATA BUNDA dan SIBERKAT dengan memanfaatkan input (SDM, sumber pendanaan, infrastruktur, target, jenis layanan, dan bahan/PERMATA BUNDA), prosedur (perencanaan/persiapan, pelaksanaan, pengawasan, pencatatan, dan pelaporan), dan outcome (Peningkatan status gizi ibu hamil KEK). Kinerja program dapat diukur dari penurunan angka stunting.


Pengisian kertas evaluasi
Pengisian kertas evaluasi

Saat membuat program yang berkelanjutan, kegiatan evaluasi mempertimbangkan masalah yang ada serta hasil dari tindakan ini telah selesai sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Untuk mengetahui apakah kegiatan pemberian makanan tambahan telah berhasil dan dapat meningkatkan status gizi sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap pengelolaan makanan tambahan. Hasil pemantauan yang telah dilakukan secara konsisten menjadi dasar evaluasi. Sumber daya yang tersedia di setiap tingkat administrasi dipertimbangkan karena pemantauan dilakukan secara bertahap. Daftar tugas makanan tambahan dibuat untuk tahun berikutnya menggunakan hasil dari latihan evaluasi ini (Kemenkes RI, 2019).

Referensi:

Fitriahadi, E. Hubungan tinggi badan ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Aisyiyah. 2018; 14(1), 15-24.

Ni'mah, K., Nadhiroh, S. R. (2015). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Media Gizi Indonesia. 2015; 10(1), 13-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun