Universitas Muhammadiyah Banjarmasin melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-10 tahun 2025 mengusung tema "Inovasi". Program ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan daerah, salah satunya di Desa Jambu, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala. Salah satu program utama yang dijalankan oleh Kelompok 2 KKN adalah pemetaan guna lahan eksisting yang bertujuan untuk menyusun rencana pengelolaan ruang yang lebih terstruktur dan efisien. Pemetaan ini diharapkan bisa mendukung pertumbuhan desa yang seimbang dan berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi alam yang ada secara optimal.Â
Tujuan utama dari program kerja ini adalah untuk membantu Desa Jambu dalam mengelola ruang dan pemanfaatan lahan yang ada dengan lebih baik. Melalui pemetaan guna lahan eksisting, kelompok KKN bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan yang terjadi akibat ekspansi permukiman, pembangunan infrastruktur, serta aktivitas pertanian. Dari hasil pemetaan tersebut, diharapkan dapat disusun rencana pengelolaan ruang yang berkelanjutan, dengan mempertimbangkan keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan.
Dengan adanya pemetaan yang berbasis pada Sistem Informasi Geografis (SIG), maka pemahaman tentang pola penggunaan lahan dan potensi yang ada akan lebih jelas. Hal ini akan memungkinkan pemerintah desa dan masyarakat setempat untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dalam pengelolaan lahan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi alam yang ada di Desa Jambu.
Desa Jambu memiliki berbagai potensi alam yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat. Beberapa potensi utama desa ini meliputi tanaman purun, daun gelinggang, sektor perikanan, dan pohon galam.Â
Tanaman Purun
Purun adalah tanaman yang tumbuh subur di lahan basah, sangat cocok untuk dibudidayakan di rawa-rawa yang ada di Desa Jambu. Selain memiliki fungsi ekologis sebagai penstabil tanah dan pengurangi erosi, purun juga berpotensi ekonomi yang besar. Batangnya dapat dijadikan bahan kerajinan seperti tikar, tas, dan aksesori lainnya. Dengan pengolahan yang tepat, tanaman purun dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat desa, membuka peluang pasar lokal maupun regional.Â
Pohon galam memiliki banyak manfaat baik dari segi ekologis maupun ekonomi. Sebagai tanaman konservasi, galam berfungsi untuk menjaga keseimbangan ekosistem di daerah pesisir dan rawa. Pemanfaatan galam sebagai tanaman konservasi dapat berkontribusi dalam pelestarian lingkungan serta menghasilkan produk yang bernilai ekonomi tinggi, seperti kayu galam untuk berbagai keperluan industri.Â
Kondisi lahan basah dan perairan yang melimpah di Desa Jambu juga memberikan potensi besar dalam sektor perikanan. Budidaya ikan air tawar seperti lele, nila, dan patin dapat dijalankan dengan mudah, serta dapat menjadi sumber pendapatan yang penting bagi masyarakat. Selain itu, sektor perikanan berkelanjutan juga dapat meningkatkan ketahanan pangan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat desa.Â
Daun gelinggang dikenal memiliki banyak manfaat, terutama dalam bidang kesehatan dan pengobatan tradisional. Potensi tanaman ini, jika dikelola dengan baik, dapat membuka peluang baru dalam produk-produk herbal yang semakin diminati di pasar.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI