Pada hari Rabu (12/2/25) bertempat di Balai Desa Sidomukti, telah dilaksanakan kegiatan Launching Forum SIGAP DINI (Sentral Informasi dan Gerakan Antisipasi Pernikahan Dini). Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 07 Universitas Jember. Forum SIGAP DINI merupakan inisiatif atau program yang dirancang untuk menampung layanan aduan, informasi, edukasi, dan upaya pencegahan terhadap pernikahan dini serta perlindungan pada perempuan dan anak.
Pembentukan Forum SIGAP DINI dilatarbelakangi karena maraknya pernikahan usia dini di Desa Sidomukti. Hal tersebut dibuktikan melalui hasil kuesioner dan wawancara secara langsung kepada remaja yang ada di Desa Sidomukti. Penyebaran kuesioner mengenai pengetahuan pernikahan dini dan potensi menikah dini untuk anak SMPI/SMKI, sedangkan wawancara dilakukan secara langsung dengan mendatangi rumah remaja yang sudah drop out. Hasilnya mengindikasikan bahwasanya anak remaja di Desa Sidomukti hanya mengetahui secara umum tentang pernikahan dini, namun sudah banyak yang mengenal pacaran. Gaya berpacaran yang membahas ke arah pernikahan merupakan salah satu penyebab pernikahan dini.
Launching Forum SIGAP DINI dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain: Sekretaris Kecamatan Mayang, Kepala Puskesmas Mayang, perwakilan DP3AKB Jember, BABINSA, BABINKHATIMAS, Tokoh masyarakat, perangkat desa, Pemerhati Forum Anak dan Perempuan, Delegasi Institut Pendidikan SMP dan SMK. Â Kegiatan dimulai pada pukul 10.00 WIB dan diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan DP3AKB yaitu Bapak Joko Pur. Beliau memberikan sambutan dengan dukungan penuh," Saya mendukung program kerja SIGAP DINI yang dibawa oleh mahasiswa/i Kelompok KKN UMD 07 UNEJ. Nantinya Desa Sidomukti Kecamatan Mayang sebagai contoh desa agar pernikahan dini tidak banyak. Pengawasan orang tua, pola pengasuhan orang tua yang kurang memperhatikan anak menjadi penyebab pernikahan dini. Bulan November, kami memberikan materi tentang perempuan dan anak termasuk pengadilan agama kejaksaan dan sebagiannya, kami gandeng yang namanya "Kolaborasi Sinergi Akselerasi" termasuk perkawinan anak. Di Jember akhir-akhir ini kekerasan seksual meningkat dari 36% ke 39%. Bagi anak yang tidak sekolah dan kesusahan melanjutkan pendidikan, DP3AKB dapat membantu pendidikan kejar paket".
Kepala Desa Sidomukti, Bapak Sunardi, juga memberikan sambutan dan dukungan penuh terhadap forum ini sebagai langkah preventif dalam mengatasi pernikahan dini di desa. "Kalau menikah di bawah 19 tahun, maka nama ayah tidak tercantum di AKTA Kelahiran anak. Dengan adanya forum ini, kami mendukung dan mohon dukungannya untuk semua masyarakat Sidomukti sebab pernikahan dini juga merupakan bibit adanya stunting. Mari kita bersama-sama mencegah adanya pernikahan dini di Desa Sidomukti", ujar Bapak Sunardi selaku Kepala Desa Sidomukti.
Kegiatan selanjutnya yaitu pelaporan dari koordinator desa dan pemaparan Forum SIGAP DINI. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran arah gerak Forum SIGAP DINI kepada masyarakat dan tamu undangan terkait Forum SIGAP DINI. Antusiasme masyarakat dan tamu undangan terlihat tinggi ketika memperhatikan mahasiswa/i Kelompok KKN UMD 07 UNEJ menjelaskan program ini. Dalam pemaparan tersebut juga diperkenalkan pengelola forum SIGAP DINI.
Legalitas forum disimbolkan dengan Kepala Desa Sidomukti membacakan Surat Keputusan (SK) Kepala Desa Sidomukti tentang Pembentukan Forum SIGAP DINI. SK ini sebagai bentuk ikatan awal sebelum forum ini akan disusunkan pada peraturan desa. Kegiatan dilanjutkan dengan deklarasi komitmen Forum SIGAP DINI yang disimboliskan dengan penandatanganan pada papan deklarasi bersama tamu undangan sebagai wujud komitmen bersama dalam mencegah pernikahan dini di Desa Sidomukti.
Diharapkan dengan adanya forum SIGAP DINI, masyarakat Desa Sidomukti semakin sadar akan dampak negatif dari pernikahan dini. Selain itu, Forum ini diharapkan dapat berkelanjutan dan berjalan sesuai dengan program yang telah dirancang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI