Mohon tunggu...
Kiki Lamdani
Kiki Lamdani Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis amatiran

Kklmdni

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Titik Terendah

23 September 2019   15:19 Diperbarui: 23 September 2019   15:23 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

2019 tepat remaja laki laki bernama Dani berumur 17 tahun,ia dibesarkan oleh kedua orangtuanya, kelahirannya 17 tahun yang lalu benar benar ditunggu oleh setiap anggota keluarganya,tapi ketika ia sudah besar hal itu mustahil terjadi kembali,malah ketika ia sudah seperti sekarang, keberadaan nya benar benar tak di anggap,berpuluh prestasi yang ia raih pun tak ada apresiasi sama sekali dari keluarganya,malah dianggap sering membuang buang uang dengan percuma, "mentang mentang udah gede ya,jadi buas sama uang,gamikirin apa orang tua banting tulang nyarinya kaya gimana" ucapan itulah yang selalu terngiang di telinganya,seakan ia sudah bosan dengan omongan itu,bahkan belakangan ini ia sering menutup telinga ketika mendengar kalimat kalimat itu,tanpa mengurangi rasa hormat kepadanya.

Akhir akhir ini aku menjadi malas melakukan segala hal,bahkan ketika rapat organisasi pun yang biasanya menjadi kegiatan favorit menjadi hal yang tidak menarik sama sekali,benar benar turun drastis mood ku saat ini,banyak faktor yang membuatnya menjadi seperti ini,yaa aku sedang berada di titik paling rendah,dimana masalah yang datang tak kunjung usai,tugas tugas yang diberikan tak kunjung selesai.


   Hal ini benar benar beda, sebelum nya aku sering mengalami hal ini,tapi tidak seterpuruk sekarang,ditambah dengan kondisi kekebalan tubuh yang turun drastis setelah terkena cacar air,aku menjadi rentan sakit, walaupun hanya demam biasa,dan yang lebih mengejutkan aku mengalami hal aneh,tubuhku kadang kadang suka begertar tak karuan layaknya sedang didera gempa.


  Pada suatu malam ketika aku sedang tertidur lelap,tubuhku tiba tiba bergetar tak karuan hingga aku terbangun dari mimpiku, "ada apa ini?mengapa tiba tiba bergetar?apa ini gempa?" .
Aku benar benar ketakutan dan berpegangan pada tembok kamarku,sangat bingung berada dalam posisi saat itu,tapi ketika aku hendak membuka pintu kamar,tiba tiba berhenti, guncangan itu tidak bergetar kembali,aku bersyukur,dan sambil terus melantunkan ayat ayatnya,karena tidak ingin terjadi apa apa,aku kembali tidur, walaupun sebenarnya mata ini sulit menutup.
  Karena penasaran dengan kejadian semalam,aku memberanikan diri bertanya kepada ibu, "Bu tadi malam gempa ya?aku takut,mana kuat banget lagi." ibu seperti mengingat ngingat sesuatu,dan mulai berbicara.. "kapan? tadi malam?engga ah, perasaan gaada apa apa,kalo misalkan ada sesuatu pasti ibu bangun."


  Aku semakin penasaran dengan kejadian semalam,benar benar aneh,menurut informasi...semalam tidak ada gempa yang terjadi,aku bertanya pada temanku pun malah di tertawai.


  setelah selesai melakukan berbagai aktivitas di sekolah,aku terpaksa pulang larut malam dan apa yang terjadi dua hari yang lalu,kali ini terjadi lagi,tapi kali ini dalam keadaan aku bangun,ketika aku baru saja duduk di tepi kasur penampang mimpi mimpi indahku,dalam hitungan detik tubuhku kembali bergetar seperti apa yang terjadi 2 hari yang lalu,disitu aku tidak terlalu panik,tapi tetap saja aku ketakutan,dan kejadian nya pun tidak lama seperti 2 hari yang lalu,kemudian aku pergi ke kamar mandi yang berada di samping rumahku,ya untuk sekedar mencuci muka,sambil meredam ketakutanku atas kejadian yang baru saja terjadi,disana ada bibi..dan aku penasaran dengan gempa yang baru saja terjadi, "biii..barusan gempa ya? " Bibi menoleh "engga ah, perasaan biasa biasa aja,gaada gempa" aku menjawab sambil jalan menuju pintu belakang dengan muka kebingungan "oh yaudah".
 Setelah duduk lagi di kasur penampang mimpi mimpi indahku,aku memutar fikiranku,mencoba menelaah apa yang sebenarnya salah dalam diriku,setelah mengumpulkan informasi dari berbagai sumber,aku dapat menyimpulkan nya, walaupun ini hanya dugaan sementara, aku terkena Tremor,dimana ketika otot otot dalam tubuhku tegang,gara gara kecapean atau terlalu stress memikirkan sesuatu hal,aku menjadi teringat sesuatu...

  12 tahun yang lalu disuatu ketika... Seorang anak laki laki terjatuh ditangga sekolah,ketika bermain main dengan teman sebayanya, tangga yang runcing mengenai dahi sebelah kanannya,darah segar mengalir tanpa hambatan di pelipis sebelah kanannya,ia tidak sanggup menahan bobot tubuhnya,melemas dan terjatuhlah anak laki laki itu dari ujung tangga yang tinggi nya sekitar 3 meter,ia terguling entah berapa kali,untung saja ada seorang wanita paruh baya yang hendak menaiki tangga, "astaga kenapa kamu nak..." Wanita itu berteriak histeris karena melihat anak laki laki jatuh terguling dengan berlumur darah disekitar mukanya,dan diatas ujung tangga sana berdiri seorang anak laki laki sebayanya dan melihat kearahnya seperti ketakutan, wanita itu kembali berbicara dengan meninggikan suaranya "apa yang kamu lakukan terhadap temanmu ?" Anak itu hanya terlihat gemetar lalu pergi tergesa gesa,tanpa pikir panjang wanita itu lalu menggendong anak laki laki yang baru saja terguling dari ujung tangga atas yang kemudian terhenti karena kehadirannya, "aku mendengar sayup sayup suara orang berbicara tapi entah berbicara apa,suaranya tidak terdengar jelas,tapi aku sangat mengenali suara itu,ya....itu ibu guru yang biasa mengajar dikelas ku,tapi apa yang terjadi?? Kenapa aku seperti ini?....." kemudian aku kembali tak sadarkan diri.


 Setelah tak sadarkan diri cukup lama,akhirnya aku siuman,kepalaku terasa berat,seperti ditimpakan batu beribu kwintal,sakit pada ujung dahi kanan membuatku sedikit meringis,sambil mengerjap ngerjap kedua mataku, "kenapa kepalaku terasa berat:(( " gumamku dalam hati, "akhirnya kamu sadar nak" ucap wanita paruh baya yang tak lain adalah guru kelas ku,aku menoleh kan pandangan terhadap nya, disampingnya juga terduduk diam ibuku,ya ibu yang selama ini membesarkan ku dengan sabar dan bahagia,pelupuk matanya seperti menahan air mata yang kian jatuh.


  30 menit setelah aku terbangun,aku kembali mengingat ngingat kejadian apa yang tadi sudah terjadi,dan kenapa bisa aku terbaring di pojok ruangan yang sedikit asing bagiku,aku benar benar tidak mengenalinya,ini kali pertama aku mendatangi tempat ini, "bu...ini dimana?dan mengapa aku bisa disini?bukanya aku tadi sedang bermain dengan temanku di tangga sekolah?". Mereka hanya terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun,kemudian aku mencoba mengingat ngingat kejadian tadi pagi,dan mengapa bisa aku sampai disini.... Seperti nya aku kesulitan untuk mengingat nya,kepalaku masih sakit.. aku hanya bisa mengingat darah yang berlumuran di mukaku.


  Aku mulai bisa berfikir,aku rasa tadi jatuh dari tangga sekolah ketika sedang bermain dan dahi ku sobek,mungkin ini penyebabnya kenapa aku bisa berada di tempat ini,yang tak lain adalah klinik.


  Datanglah perempuan dengan setelan baju biru biru datang menghampiri ku, "gimana de?udah mendingan,kepala nya ga sakit kan?" Sambil melemparkan senyum ramahnya,aku pun menjawab "iya udah mendingan,engga sepusing tadi" "okee kalau begitu jam 1 siang nanti kamu udah boleh pulang yaa" kemudian aku kembali bertanya "suster,ini bakal sembuh ga?"  Suster itu tersenyum dan mendekati ku "iya bisa dong,yang rajin minum obat nya ya biar cepat" suster itu pergi keluar ruangan,dan diikuti oleh ibuku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun