Mohon tunggu...
KKG PAI KAB. BLITAR
KKG PAI KAB. BLITAR Mohon Tunggu... GURU

Menulis adalah jalan menuju kebaikan, selama apa yang kita torehkan adalah kebajikan. Meninggalkan kebaikan melalui jejak tulisan adalah ladang pahala yang tak akan pernah habis. Dengan berliterasi dan berinteraksi melalui karya, diharapkan kita dapat memotivasi untuk menyongsong Indonesia Emas. Salam Literasi!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jejak Pengabdian Pak Zaenal Mushorifin, Juara 1 Anugerah GTK Kabupaten Blitar 2025

19 Oktober 2025   08:56 Diperbarui: 19 Oktober 2025   09:47 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia pendidikan, sosok guru tidak hanya dikenal sebagai pengajar di ruang kelas, tetapi juga sebagai penggerak perubahan di tengah masyarakat. Salah satu figur inspiratif itu adalah Pak Zaenal Mushorifin, S.Pd., guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN Sukarame 02 Binangun, Kabupaten Blitar.
Tahun 2025 menjadi momen istimewa bagi beliau, setelah dinobatkan sebagai Juara 1 Anugerah GTK Kabupaten Blitar, sebuah penghargaan bergengsi yang diberikan kepada guru atas pengabdian nyata dan berkelanjutan di masyarakat. 

Dari Madrasah hingga Rumah Pendidikan Anak Desa

Dalam wawancara bersama tim jurnalistik KKG PAI Kabupaten Blitar, Pak Zaenal menceritakan awal mula perjalanannya.
Lebih dari sepuluh tahun terakhir, beliau mengabdikan diri di Madrasah Diniyah Sabilillah, tempat beliau dipercaya sebagai kepala madrasah.
Tak hanya itu, beliau juga mendirikan Rumah Pendidikan Anak Desa (RPAD)---sebuah wadah belajar alternatif yang lahir dari keprihatinan terhadap anak-anak desa yang belum memiliki akses pendidikan tambahan di luar sekolah formal.

"Motivasi utama saya mengikuti ajang ini adalah untuk berbagi praktik baik," tutur Pak Zaenal dengan nada rendah hati.
Menurutnya, ajang Anugerah GTK bukan sekadar lomba, melainkan wadah untuk menunjukkan jejak pengabdian nyata guru dalam memberdayakan masyarakat.

Anugerah GTK: Bukan Lomba Instan

Berbeda dengan ajang Apresiasi GTK yang menitikberatkan pada inovasi pembelajaran di kelas, Anugerah GTK lebih menilai pada pengabdian berkelanjutan di luar konteks sekolah.
"Dalam juknisnya disebutkan bahwa pengabdian minimal harus berjalan lima tahun terakhir. Alhamdulillah, kegiatan saya di bidang pendidikan nonformal sudah berlangsung lebih dari sepuluh tahun," ujarnya.

Selama masa penilaian, tantangan terbesar bagi beliau adalah menulis esai reflektif tentang praktik baik.
"Menulis itu tidak mudah. Kita harus jujur, tulus, dan berani merefleksikan sejauh mana keikhlasan kita dalam mendidik. Tapi dari proses itu saya belajar, bahwa tanpa ikhlas, semua yang kita lakukan akan terasa hampa," ungkapnya.

Gerakan Pendidikan dari Desa untuk Indonesia

Melalui Rumah Pendidikan Anak Desa, Pak Zaenal berupaya menanamkan semangat belajar kepada anak-anak desa dan para pemuda setempat.
Kini, semakin banyak lulusan kependidikan yang terinspirasi untuk mendirikan lembaga serupa di lingkungannya masing-masing.

"Harapan saya sederhana," katanya, "semoga gerakan kecil dari desa ini bisa berlanjut dan menjadi bagian dari cita-cita Indonesia Emas 2045."

Dukungan dan Kolaborasi yang Menguatkan

Kesuksesan Pak Zaenal tentu tidak datang sendiri. Dukungan dari berbagai pihak turut mengiringi langkahnya.
Mulai dari Bapak Yuswandi Diantoro, Pengawas Sekolah Kecamatan Binangun, yang mengusulkan nama beliau setelah melihat rekam jejak digitalnya, hingga Bapak Kasturi, S.Pd., M.Pd., Kepala SDN Sukarame 02 Binangun, yang selalu memberikan motivasi dan izin penuh terhadap setiap kegiatan pengabdian yang dilakukan.

Rekan sejawat pun tak kalah berperan. Mereka membantu memberikan masukan, semangat, bahkan turut serta mendampingi proses administrasi.
Untuk memenuhi persyaratan lomba, Pak Zaenal menyiapkan berkas digital melalui Google Drive, meliputi presensi siswa, kurikulum, testimoni orang tua, hingga dokumentasi kegiatan masyarakat.
Tahapan selanjutnya adalah visitasi lapangan oleh tim penilai, untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan tersebut benar-benar nyata dan berdampak.

Langkah Menuju Tingkat Provinsi

Setelah berhasil menjadi Juara 1 di tingkat kabupaten, kini Pak Zaenal tengah bersiap menuju tingkat provinsi.
Beliau tengah melengkapi dokumen, memperbarui data digital, serta menyusun video profil dan presentasi yang menggambarkan perjalanan pengabdiannya selama ini.
"Saya ingin menampilkan sesuatu yang otentik. Bukan sekadar prestasi, tapi bukti bahwa pengabdian guru PAI bisa memberi dampak luas bagi masyarakat," ujarnya dengan penuh semangat.

Menebar Inspirasi untuk Guru-Guru Kabupaten Blitar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun