Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akrobat Politik Jokowi Jelang Pilpres 2024

5 Desember 2022   12:46 Diperbarui: 5 Desember 2022   13:16 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (26/11). | Antara/Muhammad Zulfikar

Gimik yang dipilih oleh sang Presiden membuat friksi di internal PDIP makin memanas. Partai banteng bermoncong putih ini memang sedang diterjang isu perpecahan jelang tahun politik 2024.

Untuk mendukung kandidatnya masing-masing, sejumlah elite PDIP membentuk kubu yang saling berseberangan. Sebagai wujud dukungan kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Dewan Kolonel dibentuk oleh pendukung setianya yang dinisiasi anggota Fraksi PDIP di DPR RI.

Pendukung Ganjar pun tidak mau kalah. Kubu yang diinisiasi oleh relawan serta politisi PDIP di daerah, juga membentuk gerakan tandingan yang disebut Dewan Kopral.

Munculnya dua kubu di lingkup internal PDIP ini membuka luka lama terjadinya perpecahan PDIP pada tahun 1997 silam. Kala itu terjadi dualisme kepemimpinan dalam tubuh partai tersebut.

Uniknya, meski kedua kubu sama-sama dilarang berdansa politik, hanya Ganjar saja yang pernah mendapatkan teguran keras dari elite PDIP. Ruang gerak sang Gubernur sengaja dibatasi agar ia tidak menjadi 'duri dalam daging' di internal partai. Dia seolah-olah sedang diisolasi dari gegap gempita bursa capres 2024.

Kendati sempat mengkritik, elite PDIP sama sekali tidak menegur Jokowi usai mengutarakan kriteria pemimpin ideal versinya di depan ribuan relawannya di GBK. Bisa jadi, mereka khawatir Jokowi akan berpindah gerbong jika saja PDIP berani menegur politisi asal Solo itu.

Agaknya Megawati menganggap bahwa Jokowi masih memiliki pengaruh yang cukup besar yang bisa merusak skenario politiknya. Ia bersikap hati-hati karena Jokowi berpotensi untuk menjadi "King Maker" yang tidak dapat diremehkan.

Akrobat politik yang dilancarkan Jokowi tentu akan menguntungkan bagi Ganjar Pranowo. Ia memiliki gerbong lain andai PDIP lebih memilih sang putri mahkota, Puan Maharani, pada Pilpres 2024 nanti.

Efektivitas Endorsement Jokowi

Panggung Nusantara Bersatu menjadi ajang pamer kekuatan Joko Widodo di tengah konstelasi politik dan dinamika koalisi partai yang memanas menjelang Pilpres 2024. Partai peserta pemilu lain pun mulai berhitung supaya tidak salah langkah.

Guna menguji seberapa besar efektivitas dukungan Jokowi terhadap perilaku para pemilih, survei dari Voxpol Center yang dilakukan pada 22 Oktober–7 November 2022, dapat memberikan gambaran.

Hasil survei dari Lembaga Survei Voxpol Center menyebut bahwa arah dukungan Jokowi dalam Pemilu 2024 tidak terlalu berpengaruh pada pilihan publik terkait kandidat capres-cawapres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun