Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tenggelamnya Sang Surya di Pantai Kutang

12 November 2022   12:15 Diperbarui: 12 November 2022   12:36 1728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ornamen swafoto Pantai Kutang. | Dokumentasi pribadi

Selain bisa menikmati rona pantai yang estetik, kita juga bisa berburu ikan segar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Labuhan yang hanya berjarak 500 meter dari Pantai Kutang. Adanya kapal-kapal nelayan yang disandarkan di sekitar area desa wisata juga bisa menjadi objek foto yang sangat autentik.

Guna memenuhi hasrat berbelanja para wisatawan, pihak pengelola desa wisata menyediakan pusat oleh-oleh bernama Warla yang tidak jauh dari lokasi pantai. Anda bisa membeli kudapan ala pantura produk UMKM warga setempat sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah.

Desa Wisata Pantai Kutang. | Dokumentasi pribadi
Desa Wisata Pantai Kutang. | Dokumentasi pribadi

"Mengapa harus kutang?" Bisa jadi teka-teki itulah yang menghantui benak Anda. Meski bernama Pantai Kutang, Anda tak bakal pernah menemukan kutang (bra) lagi di sana. Namun, pemberian jenama yang terkesan eksentrik dan agak nakal itu bukan tanpa alasan.

Penamaan Pantai Kutang bermula dari banyaknya sampah-sampah berserakan yang membuat wilayah di sekitar pantai menjadi amat kumuh. Uniknya, sampah itu banyak didominasi oleh bra bekas.

Menurut ketua pengelola Pantai Kutang yang juga merangkap direktur BUMDes Barokah Makmur Desa Labuhan, Ronal Aziz, melimpahnya sampah disebabkan karena kebiasaan unik warga yang akan melarung barang-barang pribadi sanak keluarganya yang telah tiada. Prosesi itu hanya bertahan hingga tahun 90-an.

Oleh pemuda setempat, kutang-kutang tak bertuan itu dirangkai pada ranting-ranting pohon bakau. Dari sana Pantai Kutang memperoleh namanya. Jenama unik itulah yang justru sukses menarik atensi masyarakat untuk berkunjung.

Spektrum langit senja serta jembatan penuh warna di Pantai Kutang, adalah perpaduan artistik yang sangat paripurna. | Dokumentasi pribadi
Spektrum langit senja serta jembatan penuh warna di Pantai Kutang, adalah perpaduan artistik yang sangat paripurna. | Dokumentasi pribadi

Ramah Berkendara

Pantai Kutang adalah saksi sejarah kala jalur sutra paling krusial di Pulau Jawa, dibangun atas inisiasi Herman Willem Daendels pada tahun 1808 silam. Sebab, lokasi pantai eksotis itu memang tidak jauh dari Jalan Raya Daendels. Jaraknya hanya 3 km dari jalur pantura tersebut.

Pantai Kutang terletak di Dusun Kentong, Desa Labuhan, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Dari Jalan Raya Daendels, Anda harus melalui jalan desa dengan perkerasan jalan aspal yang mulus dengan lebar 4 meter. Klik di sini untuk melihat peta Pantai Kutang.

Selain ketersediaan lahan parkir seluas lebih dari 2400 m² di area desa wisata, infrastruktur jalan menuju ke Pantai Kutang juga sangat ramah berkendara. Setelah melalui jalan aspal, Anda akan melalui jalan paving yang tertata rapi dengan ditemani pemandangan lautan yang menawan sebelum tiba di lokasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun