Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Apa Dampak Safari Jokowi ke Rusia-Ukraina bagi Indonesia?

4 Juli 2022   07:00 Diperbarui: 4 Juli 2022   17:56 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Joko Widodo berjabat tangan dalam pertemuan di Kyiv, 29 Juni 2022. | AFP via Kompas

Presiden Jokowi rela mempertaruhkan jiwanya dengan berkunjung langsung ke medan konflik. Sebagai sebuah bangsa yang sangat mencintai perdamaian, kita harus mengapresiasi langkah berani itu.

Upaya untuk mendamaikan kedua kubu merupakan hal yang sangat mendesak mengingat perang Rusia versus Ukriana kini sudah berlangsung selama 131 hari. Bahkan, saat Jokowi tiba di Ukraina pun, Rusia masih terus melakukan serangan.

Tak hanya merusak infrastruktur publik serta menghilangkan nyawa warga sipil, konflik berkepanjangan di antara negeri serumpun itu juga mempunyai dampak secara global, termasuk Indonesia.

Manuver Jokowi dalam mendamaikan Rusia dan Ukraina mungkin tidak akan berjalan mudah. Pasalnya, perdamaian antara kedua kubu akan membutuhkan komitmen serius dengan jangka waktu yang teramat panjang. Pun dibutuhkan keterlibatan negara-negara lain untuk ikut serta mendamaikan keduanya.

Namun, di sisi lain, sejatinya manuver berani dari Jokowi itu juga dipilih untuk kepentingan bangsa Indonesia sendiri. Apa saja?

1. Angkat Citra Indonesia

Tidak banyak pemimpin negara di dunia yang terlibat aktif guna membuka ruang dialog antara Rusia-Ukraina. Sehingga, diplomasi Jokowi ke kedua negara yang tengah berperang itu merupakan sebuah terobosan bersejarah. Indonesia menjadi negara pertama di Asia yang berkunjung langsung ke Ukraina selama konflik.

Sebagai negara nonblok, Jokowi punya kapasitas dan kepercayaan tinggi karena dapat diterima dengan sangat baik oleh kedua belah pihak. Hal yang cukup sulit dicapai oleh negara lain yang menganut sistem dua blok global.

Kunjungan Presiden menegaskan bahwa bangsa Indonesia masih terus konsisten menganut politik luar negeri bebas aktif. Selain mengamalkan amanat konstitusi yang tertuang pada UUD 1945, misi yang diemban Presiden asal Solo itu juga telah mengangkat citra Indonesia.

Jika manuver Jokowi berhasil memantik lahirnya gencatan senjata, publik global akan mengingat peran besar Indonesia pada misi perdamaian tersebut. Apalagi, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah Presidensi G20, yang makin mengangkat pamor Indonesia di ranah internasional.

2. Cegah Krisis Pangan

Selain berimplikasi pada kemanusiaan, ekonomi, dan sumber energi, perang di antara negara bekas Uni Soviet itu juga berdampak pada sektor pangan global. Oleh sebab itu, gencatan senjata harus segera diupayakan agar rantai pasokan pangan dunia bisa kembali pulih.

Dalam hal pangan, mungkin Indonesia belum dapat dikatakan krisis. Namun, pasokan sejumlah bahan pangan dalam negeri terbukti mengalami penurunan, bahkan suplainya terhenti. Terutama komoditas impor dari Ukraina, seperti serealia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun