Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pemilu 2024 Menurut Kaum Golput Ideologis

12 September 2021   06:04 Diperbarui: 13 September 2021   00:50 1289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi golput. Sumber: Kompas.com/Handining

Golput adalah keniscayaan dalam setiap ajang politik. Keberadaan mereka tidak mungkin diredam. Mungkin jumlahnya hanya dapat ditekan dengan perbaikan dalam banyak hal.

Pemerintah saya anggap sebagai pihak yang ideal guna memulai perbaikan itu. Mereka dapat memulai dengan terlebih dahulu memenuhi agenda-agenda yang menjadi janji mereka selama kampanye.

Perbaiki penanganan pandemi beserta dampak turunannya. Sediakan lapangan pekerjaan bagi mereka yang jadi korban PHK. Berikan bantuan pada masyarakat yang betul-betul membutuhkan.

Perkuat KPK tanpa retorika. Desak aparat penegak hukum untuk tidak memberikan diskon vonis kepada para koruptor. Akan lebih baik jika vonis mereka diperberat.

Sedangkan untuk para kandidat peserta pemilu, hendaknya menahan hasratnya untuk berkampanye. Tunjukkan bahwa kalian peduli dengan nasib dan kondisi masyarakat yang terdampak Covid-19. Bantulah pemerintah dalam menangani pandemi dengan kerja-kerja nyata.

Sementara terkait teknis di bilik suara, kiranya pemerintah dan KPU juga harus bisa menjamin pemilu 2024 mendatang akan berjalan dengan tertib, aman, dan nyaman bagi semua pihak yang terlibat.

Dengan kata lain, mereka harus benar-benar mempersiapkan segala hal dengan amat matang dan terukur. Jangan sampai ajang pemilihan pemimpin publik justru menjadi klaster penularan Covid-19.

Mereka harus meminimalisir jatuhnya korban jiwa supaya tragedi pada Pemilu 2019, yang menimpa ratusan anggota penyelanggara pemilu, tidak terulang.

Saya kira, beberapa perbaikan itulah yang bisa kembali menumbuhkan kepercayaan publik terhadap para bakal pemimpinnya. Sehingga, angka golput akan bisa ditekan seminimal mungkin. Publik akan dengan sangat senang hati berbondong-bondong ke TPS untuk memilih pemimpin terbaik dari yang terbaik.

Tak ada yang mustahil jika semua pejabat negara mempunyai komitmen yang kuat untuk bersama-sama memperbaiki nasib dan kondisi masyarakat.

Jika perbaikan itu tak segara diusahakan, menurut saya, justru bukan golput yang pantas disebut sebagai cara yang usang, melainkan politik uang lah yang sudah sangat ketinggalan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun