Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Atletik Pilihan

Dewa Kipas Dihajar GM Irene, Main Catur Harus Jujur!

23 Maret 2021   00:26 Diperbarui: 23 Maret 2021   03:04 2929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewa Kipas versus GM Irene Sukandar. | CNNIndonesia.com

Pada babak pertama, Dadang memainkan buah hitam, sementara Irene buah putih. Dalam beberapa langkah awal (opening), kedua pemain masih menerapkan taktik text book atau standar pembukaan catur.

Ketika memasuki middle game, langkah yang paling saya soroti adalah blunder fatal Dadang ketika tidak memindahkan gajahnya yang bebas tanpa pengawalan.

Blunder Dadang pada babak pertama. Gajah gratis! | Diolah dari akun YouTube Legenda Catur Dunia
Blunder Dadang pada babak pertama. Gajah gratis! | Diolah dari akun YouTube Legenda Catur Dunia
Akhirnya, gajah hitam menjadi santapan empuk sekaligus gratis bagi Irene. Dapat dikatakan, kesalahan semacam itu hanya dilakukan oleh pemain amatir atau level Elo ratingnya di bawah 2.000.

Pada babak pertama, menurut analisis dari engine Stockfish, Irene mencatat akurasi 40 persen. Sementara Dadang hanya enam persen. Sangat rendah!

Blunder kedua yang dapat saya tangkap adalah serangan "garpuan" Irene dalam babak kedua. Serangan yang ia terapkan sejatinya mudah dibaca dan diantisipasi oleh pemain yang memang benar-benar piawai atau dengan Elo rating tinggi.

Serangan garpuan pion GM Irene pada menteri dan gajah yang tak mampu dibaca Dadang. | Diolah dari akun YouTube Legenda Catur Dunia.
Serangan garpuan pion GM Irene pada menteri dan gajah yang tak mampu dibaca Dadang. | Diolah dari akun YouTube Legenda Catur Dunia.
Sayangnya, Dadang tak termasuk dalam kriteria tersebut. Asumsi itu didapat dari "garpuan" yang dilayangkan Irene, yang berujung pada tragedi tumbangnya gajah milik Dadang, tanpa adanya kompensasi!

Pada babak kedua, Dadang mencatatkan akurasi 12 persen. Sedangkan WGM Irene mencatatkan akurasi sebesar 21 persen.

Dadang menggerakkan menteri yang berujung pada garpuan kuda Irene pada menteri dan bentengnya. | Diolah dari akun YouTube Legenda Catur Dunia.
Dadang menggerakkan menteri yang berujung pada garpuan kuda Irene pada menteri dan bentengnya. | Diolah dari akun YouTube Legenda Catur Dunia.
Pada babak ketiga pun Dewa Kipas tetap melakukan kesalahan yang mendasar. Ia tak cermat menggerakkan menteri yang berujung pada garpuan kuda milik Irene terhadap benteng dan menteri Dadang.

Pada babak ketiga, Dadang mencatatkan akurasi sebesar 32 persen. Lantas, Irene mencatatkan sebesar 44 persen.

Yang perlu kita garis-bawahi ialah level yang dicatatkan Dadang, yang mana dia hanya mampu mencatatkan akurasi dari enam persen hingga 32 persen.

Padahal, ketika Dadang berlaga melawan Gotham Chess, ia sukses mencatatkan 95 hingga 99 persen akurasi. Amat timpang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun