Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dari Lapangan Hijau untuk Muslim Uighur

12 Desember 2020   14:06 Diperbarui: 12 Desember 2020   14:36 1308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prosesi sakral tersebut juga dipraktikkan ketika terjadi sebuah bencana dan tragedi kemanusiaan yang tidak terkait dengan sepak bola. Misalnya, untuk para korban serangan teroris London pada Juni 2017 atau serangan teroris di Paris pada 2015. 

Ritus simbolik tersebut terasa begitu emosional dan mampu menggugah sisi kemanusiaan hingga kita merasa dalam perasaan kehilangan yang sama. Moment of silence menarik diri kita kembali pada realita dan menjaga kodrat kita sebagai seorang manusia.

Aksi-aksi dan gerakan sosial baik berupa penggalangan dana, pendirian yayasan, maupun gerakan filantropis lain menjadi pemandangan lazim di jagat sepak bola.

Selain pernah menjadi duta dari UNICEF, Lionel Messi juga menjadi Messiah ketika mendirikan yayasan kemanusiaan yang bernama Le Messi Foundation. Fokus dari yayasan itu adalah menolong anak-anak berkebutuhan khusus dan tidak mampu.

Senada dengan Messi, Didier Drogba dan Neymar jugu turut mendirikan yayasan bernama Didier Drogba Foundation dan Neymar Instituto di negaranya masing-masing. Tentu masih banyak yang lain.

Semangat kemanusiaan juga diperagakan oleh pemain veteran selevel Juan Roman Riquelme dan Ronaldinho, yang rela tak dibayar kala bermain untuk Chapecoense, saat tim medioker Brazil itu kehilangan mayoritas pemainnya setelah kecelakaan pesawat. Tidak cukup 100 halaman untuk menyebut aksi serupa lainnya.

Seorang pendukung muslim Uighur di Cina memegang poster dukungan untuk Mesut Ozil bertuliskan, "Terima kasih karena sudah menjadi suara kami". | (Ozan KOSE / AFP) via CNN
Seorang pendukung muslim Uighur di Cina memegang poster dukungan untuk Mesut Ozil bertuliskan, "Terima kasih karena sudah menjadi suara kami". | (Ozan KOSE / AFP) via CNN
Semua yang ditunjukkan oleh Grizzy dan Ozil ialah bentuk semangat kemanusiaan. Aksi yang mereka peragakan adalah atas dasar cinta mereka kepada kemanusiaan.

Saya pikir, keduanya paham betul dengan konsekuensi yang mungkin akan timbul di kemudian hari atas semua dukungan mereka terhadap etnis minoritas Uighur.

Mereka juga rela kehilangan keuntungan finansial, dikucilkan dari skuat, dicaci, dan dibenci oleh sebagian orang. Namun, atas dasar solidaritas kemanusiaan yang sangat tinggi, mereka tetap berpegang teguh dengan apa yang mereka yakini.

Segala bentuk kejahatan terhadap HAM memang sudah sepantasnya dilawan dan yang lebih penting dari sepak bola adalah kemanusiaan tidak peduli apapun agama, ras, warna kulit, dan status sosialnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun