Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hansi Flick, Kingsley Coman, dan Trofi UCL Keenam Die Roten

24 Agustus 2020   20:44 Diperbarui: 26 Agustus 2020   21:59 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayern Munchen juara Liga Champions 2019/2020 | Bundesliga.com

Penunjukan dirinya bukan tanpa alasan, Hansi tercatat pernah berseragam Bayern pada medio 1985-1990. Sebagai gelandang serang, ia tampil di 137 laga dan berhasil memberikan empat titel Bundesliga dan satu Piala DFB bagi Bayern.

Pada 1996 hingga 2000, ia menangani tim amatir lokal, Victoria Bammental sembari "bersekolah". Hingga akhirnya Hansi memperoleh lisensi pelatih profesional pertamanya pada 2003. 

Berikutnya, Hansi membangun Hoffenheim selama lima tahun sebelum diakuisisi oleh Ralf Rangnick. Di sana Flick mendongkrak Hoffenheim promosi dari divisi empat ke divisi tiga. Ia juga sempat menjadi asisten pelatih Giovanni Trapattoni di RB Salzburg. 

Sebelum menjadi pelatih kepala, 8 tahun lamanya Hansi hanya menjadi bayang-bayang Joachim Low. Ia didapuk sebagai asisten pelatih Timnas Jerman dari 2006 hingga 2014.

Hansi Flick berikan trofi Liga Champions ke-6 bagi Bayern Munchen | Indiatoday.in
Hansi Flick berikan trofi Liga Champions ke-6 bagi Bayern Munchen | Indiatoday.in
Selain berkiprah di dunia kepelatihan, Hansi juga pernah menjabat Direktur Olahraga DFB, Federasi Sepak Bola Jerman, pada 2014 hingga 2017.

Sebelum menangani FC Hollywood, tidak ada yang spesial dalam kariernya sebagai pelatih. Hansi Flick mulai menemukan kejeniusannya saat menjadi asisten pelatih timnas Jerman, ia telah belajar banyak dari Joachim Low.

Pria kelahiran Heidelberg tersebut adalah salah satu aktor di balik dua pembantaian besar dalam dunia sepak bola modern, yakni saat meruntuhkan Brazil 7-1 di Maracana dan Barcelona 8-2 di babak delapan besar beberapa hari yang lalu.

Meski sempat dua kali kalah di 4 laga Bundesliga, perlahan Flick membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang paling tepat bagi Bayern. Kemampuan komunikasi vertikal dan manajerial yang baik turut membantu langkah Flick melenggang sebagai juru taktik Manuel Neuer dkk.

Selain itu, Hansi melakukan revolusi taktik secara radikal yang berdampak signifikan bagi permainan Bayern. Possession game yang didominasi umpan lateral tanpa progresivitas serangan warisan Kovac diubah menjadi sebuah gelaran orkestra berkelas dengan intensitas pressing dan garis pertahanan yang sangat ekstrim.

Kunci di balik kegemilangan Bayern musim ini tidak terlepas dari jasa "Reumdeuter" dalam diri Thomas Muller dan Robert Lewandowski sebagai predator gol FC Hollywood. Hansi mampu mengeluarkan potensi terbaik Muller dan Neuer yang dinilai sudah habis. Sosok wonderkid asal Kanada Alphonso Davies juga sukses ia orbitkan. Goretzka dan Gnabry ia sulap menjadi pemain yang konsisten sepanjang musim.

Di tangan Hansi, Bayern mencatatkan sejumlah rekor impresif. Ia mampu membawa anak asuhnya meraih 33 kemenangan dalam 36 laga. Keunggulan 1-0 atas PSG di final malm ini merupakan kemenangan ke-20 Die Roten secara beruntun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun