Mohon tunggu...
Kismunthofiah
Kismunthofiah Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis amatir

I am Biology Education student.

Selanjutnya

Tutup

Love

Review Buku Alvi Syahrin, Cinta Itu Juga Fana

28 Januari 2021   09:41 Diperbarui: 28 Januari 2021   09:58 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul Buku: Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta

Penulis: Alvi Syahrin

Penerbit: GagasMedia, Jl. Haji Montong No.57, Ciganjur-Jagakarsa, Jakarta Selatan

Tebal Buku: viii+224 hlm, 13 x 19 cm

Genre: Pengembangan Diri

Cetakan 1: 2018

ISBN: 978-979-780-934-8

Sinopsis:

Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta, kita tak akan banyak belajar dari masa lalu. Bagaimana mengajari kita untuk tetap kuat ketika hari terserak. Kita tak akan menjadi tangguh. Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta, akankah kita pernah merasa berharganya waktu bersama dengan seseorang yang kita cinta? Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta, mungkinkah kita bisa lebih menghargai diri sendiri dengan melepaskan dia yang selalu menyakiti?

Terkadang cinta memang sakit dan rumit, namun bisa pula membuat bahagia dan senyum tidak ada habisnya. Keduanya bersimpangan tetapi pasti kita rasakan. Jika kita tak pernah jatuh cinta dituliskan untukmu yang pernah merasa terpuruk karena cinta, lalu bangkit lagi disebabkan hal yang sama.

Untuk melihat versi lengkapnya, silahkan bisa membaca langsung ya

Ulasan:

Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta adalah satu dari beberapa karya Alvi Syahrin yang saya rekomendasikan untuk dibaca bagi kalangan pemuda yang sedang dimabuk asmara. Dalam buku ini sang penulis mendeskripsikan setiap peristiwa yang realistis dan benar-benar terjadi di kehidupan nyata. Mulai dari jatuh cinta di usia muda, permasalahan yang kerap kali di alami oleh pasangan, stigma masyarakat tentang cinta, keluarga dan cinta, hingga cinta serta kohesinya dengan agama. Banyak dari poin poin tersebut yang menjadi alasan seseorang berputus asa tentang cinta, sehingga mereka enggan bahkan takut untuk kembali lagi jatuh cinta.

Kekurangan buku ini terletak pada beberapa penyajian bab yang kurang runtut/kurang adanya pengkategorian topic. Hal ini bisa berpengaruh pada hierarki pemahaman pembaca. Disisi lain, Alvi Syahrin menguraikan setiap bab dengan lugas dan mudah dipahami. Selain itu, penambahan aspek problem solving menjadi sajian empuk di setiap permasalahan yang diangkat. Satu hal yang menjadi ciri khas dari penyelesaian masalah itu terletak pada campur tangan Tuhan. Sang penulis selalu merujuk pada hadits atau pun ayat al-Quran sebagai pijakan dalam setiap hal. Ia berasumsi bahwa semua yang berhubungan dengan cinta juga harus dikembalikan kepada Tuhan. Tidak ada yang kekal di dunia ini, semua bisa saja rusak atau fana. Hanya dzat Tuhan yang kekal.

Dari Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta, saya juga banyak belajar bahwa dalam cinta tak boleh ada unsur penyesalan. Apa yang menjadi problem atau intrik perihal cinta justru menguatkan si empunya untuk lebih berhati-hati dalam melangkah. Pada intinya, setiap masalah harus didasarkan pada agama dan dikembalikan kepada Tuhan. Manusia memiliki keinginan, namun tidak memiliki kuasa. Seburuk apa pun masalah mu, baik itu tentang dia yang sangat kau cinta tapi belum tentu jadi jodohmu atau orang tua yang tidak merestui atau lagi dirimu berambisi pacaran namun bentrok dengan syariat islam yang melarang, jangan pernah absen dari berdoa kepada Nya. Coba lebih mendekat dan berkomunikasilah. Semua pasti akan ada solusinya.

At the last, I have one thing for readers. Please remember, that nothing inthis world is eternal. About love, dont adore it too much. Fall in love properly, so if it hurts also naturally. Remember once again, no human is eternal. They are mortal also your love. So, dont expect anything that will obviously break.

Happy Reading and Thank You!

Regards,

Kismunthofiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun