Mohon tunggu...
Tony Mardianto
Tony Mardianto Mohon Tunggu... -

Saya hanya seorang rakyat pinggiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

JK–WIN: Program Kudeta Masa Depan

9 Mei 2009   14:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:09 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bersatunya Partai Golkar dan Hanura yang ditandai dengan Deklarasi JK-Wiranto sebagai pasangan Capres dan Cawapres menimbulkan berbagai spekulasi Politik di masa depan.

Pasangan JK-Wiranto merupakan kombinasi pasangan pengusaha (ahli ekonomi) dan ABRI (ahli strategi perang), sehingga dapat dikatakan bahwa keduanya memiliki latar belakang yang sangat berbeda. Isyu saling melengkapi dengan dasar perbedaan ini sering diusung JK dalam setiap kesempatan bertemu dengan masyarakat maupun media masa. Tapi benarkah mereka akan saling melengkapi ?

Perolehan suara Partai Hanura pada Pemilu Legislatif jauh dari target yang diharapkan. Bukan saja tertinggal jauh oleh Partai Demokrat, bahkan dengan Partai Golkarpun Partai Hanura harus menekuk dada. Hal ini berdampak pada perubahan target politik, dimana semula Wiranto akan diusung menjadi Capres 2009 oleh partai Hanura berubah dan harus menerima kenyataan bahwasanya Wiranto hanya berhak serta pantas pada posisi RI 2 mendampingi JK dari Partai Golkar yang akan tampil sebagai calon RI 1.

Satu hal yang harus kita cermati adalah: Benarkah Wiranto sedah puas dengan posisi RI 2 ?

Perjalan karir Wiranto di lingkungan ABRI bahkan sampai pada jabatan Pangab tentu bukan suatu hal yang kebetulan. Jabatan Pangab merupakan impian setiap Prajurit TNI. Keberhasilan Jenderal Wiranto duduk sebagai Pangab tentu didasari oleh sebuah strategi dan perhitungan yang jitu serta semangat pantang menyerah. Tanpa modal ini maka mustahil jabatan Pangab dapat diraihnya.

Melihat kenyataan diatas maka sebuah keajaiban apabila Wiranto dengan begitu cepat menurunkan target politiknya, dari seorang yang memprogram diri sebagai Capres, turun menjadi menjadi Cawapres. Sebagai pembanding dapat kita lihat bagaimana Prabowo Subiyanto dari Partai Gerindra yang juga mantan petinggi ABRI begiti gigih dan pantang menyerah dengan targetnya sebagai Capres, walaupun harus bertempur ambisi dengan Megawati dari PDI-P.

Menyikapi permasalahan ini maka Penulis memiliki prediksi bahwa jabatan Wapres hanya merupakan jembatan emas bagi Wiranto untuk menuju posisi RI 1. Ada skenario lanjutan yang masih disimpan rapat oleh Wiranto.

Suatu skenario dimana apabila JK-Wiranto tampil sebagai pemenang dalam Pilpres 2009 maka Penulis memprediksikan akan terjadi salah satu diantra 2 hal:

Pertama: JK akan tampil sebagai Presiden Bayangan.

Pengalaman Wiranto memimpin dan menyatukan visi serta misi dikalangan ABRI merupakan modal utama yang dimiliki oleh Wiranto. Bukan hal yang sulit bagi Wiranto untuk menyusupkan ide yang dimilikinya untuk didoktrinkan kesegenap unsur pemerintahan, mulai dari menteri, Gubernur sampai pada Bupati/Walikota, sehingga hanya keputusan Wiranto saja yang akan menjadi landasan melangkah bagi para segenap unsur pemerintahan, mulai dari pusat sampai ke daerah. Apabila hal ini terjadi maka tidak terlalu berlebikan apabila menyebut JK sebagai Presiden Bayangan.

Kedua: Turunnya Presiden sebelum berakhir masa baktinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun