Suatu saat, ada seorang perenang China yang telah menjuarai banyak lomba, termasuk Olimpiade. Akhirnya dia ingin mencoba tantangan yang lebih tinggi, yaitu ingin mencatat rekor dunia mampu berenang menyeberangi Laut China Selatan. Untuk itu, sang perenang focus berlatih hampir tiap hari untuk menguatkan staminanya. Dia bahkan juga berlatih berenang di air dingin karena terkadang air laut bisa tiba-tiba menjadi dingin mengikuti cuaca yang tidak menentu.
Segala persiapan telah dilakukan, dan dari berkali-kali latihan dia telah mampu menyeberangi laut tersebut. Sang perenang sangat optimis bahwa dia akan bisa memecahkan rekor sebagai perenang pertama yang bisa menyeberangi Laut China Selatan tersebut.
Sampai ketika hari pencatatan rekor tiba, ada satu hal yang tidak diperkirakan, yaitu datangnya kabut yang menghalangi pandangan mata. Dia mengabaikan datangnya kabut ini karena dia merasa yang dibutuhkan adalah stamina berenang, bukan pandangan mata. Dia akan bertekad terus berenang sampai ujung pantai. Saat berenang dia tidak tahu garis finish, tapi dia merasa telah berenang lama, tapi garis finish tidak terlihat. Dia terus berenang dan berharap garis pantai akan segera terlihat. Tapi setelah berkali-kali memotivasi diri dan terus dan terus berenang, dia belum sampai juga di garis pantai. Dia mulai putus asa, selama apapun dia berenang sepertinya garis pantai tidak juga terlihat. Sampai akhirnya dia menyerah. Ketika kabut menghilang, ternyata dia menyerah hanya sekitar 5 meter dari bibir pantai terluar. Yang seandainya dia tahu, dia pasti masih kuat berenang 5-10 meter lagi.. tapi dia memutuskan menyerah karena semangatnya telah pupus oleh kabut.
Hikmah :
Seringkali orang telah berjuang keras untuk mencapai sukses, dan mereka menyerah ketika hanya selangkah dari kesuksesan. Oleh karena itu, jika telah memutuskan berjuang, jangan pernah berhenti, jangan pernah menyerah, sampai benar-benar mencapai tujuan kesuksesan. Belajarlah dari seekor katak yang berkata, “I can’t jump high, but I never jump backward”.
