Mohon tunggu...
Gie Gie
Gie Gie Mohon Tunggu... -

Seseorang yang ingin menikmati hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

White Beauty Standard...

9 April 2011   16:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:58 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman sekarang, untuk mencapai kesuksesan, baik karir maupun kehidupan, seorang cewek dituntut untuk menjaga performancenya. Performance disini maksudnya tinggi badan, berat badan, warna kulit (putih untuk di Indonesia), maupun ciri fisik lainnya (rambut panjang, hidung mancung, dll). Sudah banyak sekali perusahaan2 yang menjual produk untuk menunjang hal ini. Bisa kita lihat di televisi, iklan-iklan yg muncul disana berseliweran dengan cewek-cewek dengan penampilan postur tubuh tinggi, kulit putih, badan langsing, rambut panjang (kebanyakan). Tidak bisa dipungkiri penampilan salah satu aset penting untuk seorang cewek dalam kehidupannya. Sebagai contoh, jika kita melamar pekerjaan, cewek yg mempunyai postur tubuh ideal (dalam hal ini seperti yg saya sebut diatas) mempunyai peluang lebih daripada cewek yg mempunyai postur tubuh sebaliknya. Contoh lainnya, dalam kehidupan asmara, bila kita bertanya pada seorang cowok seperti apa sih pacar yg mereka mau, Jawabannya yg pertama pasti seputar fisik. Walaupun tidak semua, dalam hal ini 70% yg menjawab seperti itu, sisanya yg tidak menjawab karena alasan yg berbeda-beda seperti yg 10% karena tidak laku di pasaran (hehehe jadi terima nasib), 10%nya lagi unknown, dan sisa 10% karena dia homo (hehehe angket pribadi).

Tidak munafik, saya sendiri mengalami pandangan seperti itu. Walaupun beruntung kulit tergolong putih (well..paling tidak, bisa ngirit dalam membeli cream pemutih), saya mempunyai masalah dalam berat dan tinggi badan. Ketika SMP, saya mempunyai pemikiran tentang White Beauty Standard. Walaupun saya sudah nyerah dalam urusan tinggi badan (karena udah gak bisa diapa2in), saya mencoba untuk menguruskan berat badan. Waktu saya minder sekali dengan postur tubuh sendiri. Jadi untuk menguruskan badan, selain berolah raga, saya juga senang memuntahkan makanan yg masuk ke dalam mulut. Sehingga berat badan saya menyusut dalam waktu cukup cepat. Namun, begitu menginjak bangku SMA, kebiasaan itu berkurang. Hal ini karena saya mengidap penyakit magh akut. Akhirnya saya tidak memuntahkan makanan lagi namun beralih menjadi gila olah raga. Ketika itu saya megikuti beragam extra kurikuler seperti renang, basket, cheerleaders, tenis sampai karate.

Semua ini berakhir ketika di bangku kuliah. Saat itu saya sedang membuat tulisan tentang Anoreksia dan Bulimia. Seketika itu juga saya sadar..Ya Tuhan, apa yg sudah saya lakukan. Lalu saya mengamati sekeliling dan saya..tertawa!! Apa yg sudah saya pikirkan.. apa yg sudah kalian pikirkan Girls. Bagaimana mungkin kita tepaku dan mau dituntut oleh gaya hidup seperti ini. Padahal kalo kita mau lihat kebelakang, patung dewi-dewi jaman dahulu tidak ada yg bertubuh kurus kering. Mereka semua mempunya postur tubuh montok dan indah. Entah sejak kapan standard itu berubah. Jadi jangan mau diperdaya oleh produsen2 iklan itu girls. Cintai diri kita apa adanya. Dan untuk urusan cowok, seperti kata Big Momma "...he has to love you for all the stuff you can't buy on the store. And if he don't, then no need to change yourself...change your man".

(coretan sebelum tidur....have a nice weekend)


Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun