Mohon tunggu...
Kirana Prameswari
Kirana Prameswari Mohon Tunggu... Apoteker - Menulislah dan terus menulis

Sepasang tangan yang menari di atas keyboard

Selanjutnya

Tutup

Film

Film "Ati Raja" Siap Warnai Bioskop Tanah Air

24 Oktober 2019   09:42 Diperbarui: 24 Oktober 2019   09:44 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Halo para pecinta film Indonesia. Ada yang menarik nih yang baru diangkat di kancah perfilman Indonesia. Ya, sebuah karya dari sineas Makassar yang judulnya Ati Raja. Film ini merupakan kisah dari Ho Eng Dji yang merupakan etnis Tionghoa namun banyak berkarya untuk Indonesia. Nah ia suka banget menulis lagu yang menarik. Makanya tak heran jika ia sangat menginspirasi.

Film Ati Raja ini mengisahkan tentang perjalanan hidup Ho Eng Dji yang penuh terjal dan perjuangan. Namun dibalik itu semua ada hal menarik yang perlu ditelisik, khususnya warga Makassar. Tapi ini film nasional lho. Jadi setiap orang bisa menonton film tersebut. Apalagi film ini mendapat dukungan dari gubernur Sulawesi Selatan.

Lagu Ati Raja juga terkenal lho. Bahkan karya dari Ho Eng Dji ini gak hanya dikenal dari masyarakat Makassar, masyarakat Indonesia, tapi  sampai ke negeri tetangga, Malaysia dan Singapura. 

Film Ati Raja adalah film biografi seorang seniman  Ho Eng Dji. Ia adalah seorang penyair dan musisi Makassar yang lahir di Kassi Kebo tahun 1906 dan wafat 1960 di Makassar. Dengan latar budaya kehidupan kaum Tionghoa peranakan yang hidup bergaul dengan harmonis dengan masyarakat Makassar.

Pada usia belia Baba Tjoi nama panggilan Ho Eng Dji  sempat mengenyam pendidikan rendah di sekolah partikelir milik orang melayu ince bau sandi di makassar. Di sekolah itu dia mengenal sastra melayu dan sastra Makassar serta belajar menulis lontara dan bahasa Makassar.

Ketika Baba Tjoi  menginjak usia remaja, ia menunjukkan bakat musik yang luar biasa bahkan ia mempopulerkan syair-syairnya melalui nyanyian dan musik daerah Makassar.

Pada tahun 1939 Ho Eng Dji memasuki studio rekaman "Canari" di Surabaya, pada kesempatan itu Ia merekam lagu-lagu Makassar ciptaannya.
Hingga tahun 1942, Ho Eng Dji berhasil menyelesaikan rekaman musik daerah Sulawesi Selatan (bukan hanya Makassar tetapi juga Bugis, Mandar, dan Selayar). Sebanyak 3 album piringan hitam dalam kurun waktu 4 tahun.

Sebelum pecah Perang Dunia Kedua (1945) rekaman lagu Ho Eng Dji berhasil terjual sebanyak 20 ribu keping yg pemasarannya tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Malaysia dan Singapura. Lagu Ciptaannya yang populer hingga saati ini adalah adalah ATI RAJA, Sailong, Dendang-dendang,  Amma Ciang dan lain-lain sebagainya.

Perjalanan hidup yang dinamis dengan berbagai lika-liku kehidupan dijalani oleh Ho Eng Dji. Ia berulang kali bekerja dalam bidang perdagangan tetapi pilihan hidupnya kemudiaan adalah bermain musik hingga akhir hayatnya. Meskipun ia tidak punya pendapatan tetap tetapi ia tidak pernah benar-benar terpuruk. Kehidupan asmaranya diwarnai oleh beberapa orang gadis yang membuat hatinya berbunga-bunga meskipun pada akhirnya ia harus mengalami kekecewaan yang berulang. Hingga pada akhirnya Tuhan mempertemukannya dengan seorang perempuan yang telah pernah berumah tangga dan memiliki tiga orang anak.

Bagaimana,s emakin penasaran dengan Film Ati Raja? Sepertinya menarik dan wajib kalian tonton! Film ini dibintangi Fajar Baharuddin, sebagai  Ho Eng Dji, Jennifer Tungka,   sebagai  Soang Kie, Stephani Vicky Andries, sebagai Ho Eng Gwee, Chesya Tjoputra,   Sebagai Yang Tju, Goenawan Monoharto sebagai  Papa Ho Eng Dji, Yatti Lisal  Sebagai Mama Ho Eng Dji, Zulkifli Gani otto, Sebagai Gubernur Belanda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun