Mohon tunggu...
Kirana Nathania
Kirana Nathania Mohon Tunggu... indomie?

Saya telah diberi tantangan oleh guruku

Selanjutnya

Tutup

Film

Lyle, Lyle, Crocodile. Buaya yang Dapat Bernyanyi

12 Oktober 2025   18:11 Diperbarui: 12 Oktober 2025   18:11 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film Lyle, Lyle, Crocodile merupakan kisah keluarga yang hangat, dibalut dengan elemen fantasi dan musikal yang ringan. Ceritanya berpusat pada seekor buaya bernama Lyle yang bisa bernyanyi, hidup secara diam-diam di loteng sebuah rumah di New York. Keberadaan Lyle awalnya tidak disengaja, ia ditemukan oleh seorang performer eksentrik bernama Hector P. Valenti. Sayangnya, mimpi Hector untuk menjadi bintang besar gagal karena Lyle tidak bisa bernyanyi di depan publik. Dari sini, konflik awal dimulai, tetapi tidak dalam nada yang gelap---lebih ke arah drama keluarga yang manis dan menghibur.

Ketika keluarga Primm pindah ke rumah tersebut, Lyle menjadi teman diam-diam bagi Josh, anak mereka yang pemalu dan kesulitan beradaptasi. Hubungan mereka berkembang secara natural dan membawa pesan tentang penerimaan diri, keberanian, dan pentingnya dukungan keluarga. Yang membuat film ini terasa unik adalah bagaimana karakter Lyle tidak bicara seperti manusia, tapi hanya berkomunikasi lewat ekspresi dan nyanyian. Suaranya yang lembut dan emosional---diperankan oleh Shawn Mendes---membuat karakter ini terasa hidup tanpa harus banyak dialog.

Secara visual, film ini memadukan CGI dan live-action dengan cukup baik. Animasi Lyle terlihat realistis tapi tetap mempertahankan aura kartun yang ramah anak. Beberapa adegan bernuansa musikal terasa megah, meskipun tidak semuanya memorable. Musiknya sendiri lumayan enak didengar, terutama lagu-lagu yang menggambarkan perasaan Lyle atau saat ia membangun koneksi dengan keluarga Primm. Tone film ini memang ringan, jadi jangan berharap plot yang kompleks atau twist berat. Fokusnya benar-benar pada feel-good experience yang cocok ditonton bareng keluarga.

Namun, ada beberapa bagian yang terasa agak klise, terutama konflik dengan tetangga rewel dan drama hukum soal keberadaan Lyle. Meskipun begitu, film tetap menjaga ritme agar penonton tidak bosan. Dialog-dialognya sederhana tapi tidak terlalu kekanak-kanakan, membuatnya cocok untuk anak maupun remaja. Kadang pacing terasa cepat di satu bagian dan lambat di bagian lain, tapi masih bisa ditoleransi karena nuansa filmnya memang santai.

Yang menarik, film ini tidak sekadar menyodorkan fantasi, tapi juga memberi gambaran soal kecemasan sosial anak-anak dan bagaimana dukungan emosional bisa mengubah cara mereka melihat dunia. Josh, misalnya, berkembang dari anak introvert menjadi lebih percaya diri berkat hubungan tak biasa dengan Lyle. Hubungan keluarga Primm pun ikut berubah menjadi lebih hangat dan terbuka karena kehadiran makhluk "aneh" ini.

Secara keseluruhan, Lyle, Lyle, Crocodile adalah tontonan yang menyenangkan, manis, dan ringan. Nggak terlalu wah atau revolusioner, tapi tetap punya daya tarik tersendiri, terutama untuk mereka yang suka film keluarga dengan sentuhan musikal. Kalau kamu nyari tontonan yang wholesome dan nyaman buat bersantai, film ini jelas masih worth it untuk dimasukkan ke daftar nonton.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun