Mohon tunggu...
Kipasanginbaru Baru
Kipasanginbaru Baru Mohon Tunggu... -

kipasanginbaru

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mahfud MD Berbohong ???

19 Januari 2014   18:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:40 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasca akil tertangkap oleh KPK karena diduga menerima suap milyaran rupiah serta ditemukanya Narkotika di ruang kerja Ketua MK (sekarang tersangka untuk kasus Narkoba), Belakangan ini Mahfud mengklaim dirinya pernah melaporkan Akil Mochtar ke KPK pada kasus dugaan suap Bupati Simalungun yang dibongkar terlebih dahulu oleh Refly Harun serta kasus akil lainnya.


Tapi setelah saya buka berita-berita yang sempat heboh beberapa tahun silam di google, saya justru menemukan fakta lain, bahwa ternyata Mahfud MD yang saat itu menjabat Ketua MK memang melaporkan kasus tersebut ke KPK, tapi yang dilaporkan justru Refly Harun sang peniup peluip dengan percobaan penyuapan, dengan argumentasi Refly mengaku melihat uang milyaran rupiah berarti dia juga ikut dalam percoban penyuapan itu sehingga Mahfud malah melaporkan Refly Harun bukan Akil Mochtar sebagaimana yang diklaim belakangan ini.



Berita berita tentang upaya Mahfud MD yang saat itu menjabat Ketua MK terlalu banyak berseliweran di google, bagaimana upaya Mahfud justeru seperti mengkriminal Refly Harun sang peniup peluit, dimana Mahfud berkoar-koar bahwa Akil tidak terlibat.



Entah apa maksud Mahfud MD yang belakangan justru menyerang mantan koleganya Akil Mochtar, padahal saat menjabat Ketua MK dulu Mahfud justru menjadi pembela Akil Mochtar saat “dituduh” Refly Harun menerima suap. Apakah ini upaya Mahfud untuk melakukan cuci tangan atau ini dalam rangka menaikkan pamornya menjelang pemilihan presiden.




Berita berita tentang upaya Mahfud MD yang saat itu menjabat Ketua MK terlalu banyak berseliweran di google, bagaimana upaya Mahfud justeru seperti mengkriminal Refly Harun sang peniup peluit, dimana Mahfud berkoar-koar bahwa Akil tidak terlibat.



Jika betul Mahfud pernah melaporkan Akil Mochtar ke KPK untuk kasus kasus korupsi, pertanyaan adalah kenapa Mahfud baru “ngoceh” sekarang justru saat akil sudah “di kandangin” KPK, dulu saat menjabat ketua MK Mahfud malah justru banggakan MK sebagai peradilan yang bersih. Dan sekedar pengetahuan isu suap menyuap di MK itu juga terjadi saat Mahfud masih Ketua MK.



Sekarang setelah akil tertangkap KPK, Mahfud masih berkilah dan berusahameyakinkan publik bahwa tak ada hakim MK lain yang terlibat, saya tidak tahu jika KPK menetapkan Hakim lainnya tersangka misalnya Hakim MK si X, mungkin Mahfud akan klaim lagi sudah melaporkan hakim MK si X itu ke KPK. Dan melupakan jika pernah menjamin tak ada hakim lain yang terlibat selain Akil Mochtar, serta lupa jika pernah menjamin tak ada hakim lain yang terlibat.



Jika betul Mahfud pernah melaporkan dugaan tindak pidana Korupsi dan penyeludupan mobil mewah yang dilakukan Akil Mochtar ke KPK atau kasus hukum apapun itu, pertanyaannya adalah kenapa Mahfud MD sebagai Ketua MK saat itu tidak membuat Tim Investigasi Internal dan mengumumkan ke publik hasilnya, Jika betul pernah melaporkan Kenapa Mahfud MD tidak membuat Komite Etik atau apapun namanya untuk hakim Akil Mochtar bukankah sebelum dugaan tindak pidana jauh lebih penting seorang hakim tidak boleh melanggar kode etik, etik sendiri berbeda dengan pidana yang harus terbukti secara hukum baru disebut koruptor, tapi dalam etik dia bisa saja tidak terbukti secara hukum tapi tetapi melanggar etik, atau dengan kata lain melanggar etik belum tentu melanggar hukum tapi melanggar hukum sudah dipastikan melanggar etik.



Kasus Arsyad Sanusi


Kebiasaan Mahfud yang berkoar-koar saat Hakim MK sudah tak menjabat sebetulnya bukan kali pertama saat kasus korupsi Akil Mochtar, jauh sebelumnya Kasus eks.Hakim MK Arsyad Sanusi adalah saat Mahfud menuding Arsyad terlibat pembuatan Surat Palsu MK saat Arsyad sudah pensiun, padahal selama bertahun-bertahun bersidang sama-sama dan diam saja dan tak pernah berkoar-koar di media, namun saat Arsyad sudah pensiun baru Mahfud ngoceh ke media. Padahal tuduhannya tidak main-main yakni membuat surat palsu, tapi tak ada sidang etik untuk Arsyad saat menjabat dan tak ada suara Mahfud saat arsyad masih di MK.



Sebagai masyarakat bawah kita juga harus kritis terhadap pemberitaan oleh media massa dan mencermati komentar para tokoh yang suka berubah-ubah di media massa. Apakah Mahfud berbohong atau tidak tentu kembali kepada kesimpulan kita masing-masing, tapi sebelum menarik kesimpulan ya atau tidak, sebaiknya anda membuka google dan melihat bagaimana kejadian sebenarnya saat Refly menuduh ada Suap Menyuap MK pada tahun 2010.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun