Effortone, sebuah band yang berasal dari kaki gunung Lawu, tepatnya Kabupaten Magetan, Jawa Timur, adalah sebuah projek musik yang penuh dengan semangat dan kreativitas. Nama Effortone sendiri diambil dari kata "Effort" (Usaha), "Tone" (Nada), dan "One" (Satu), mencerminkan keinginan band ini untuk berusaha melalui karya dan nada yang mereka ciptakan. "Nama band kami adalah Effortone, berasal dari kata Effort, Tone, dan One. Nama ini dipilih karena dalam projek ini kami ingin berusaha melalui karya dan nada," jelas Effortone tentang makna nama band mereka.
Effortone dibentuk pada 27 Agustus 2015, diprakarsai oleh Eky, Ken, dan Leo, kemudian dilengkapi dengan Rheynajwa dan Aryo untuk melengkapi formasi band. Motivasi terbesar Effortone dalam bermusik adalah sebagai bentuk belajar dan berekspresi, tempat mereka bisa bertumbuh bersama layaknya rumah masa kecil. "Motivasi terbesar kami dalam bermusik adalah bentuk kami dalam belajar dan berekspresi ketika bermusik. Dengan belajar berekspresi, kami bisa bertumbuh bersama di dalam Effortone," tuturnya.
Keunikan Effortone terletak pada genre musik yang sangat abu-abu; mereka bisa sangat pop, rock, atau progresif dalam tiap lagu, memberikan kesegaran tersendiri bagi pendengar. "Keunikan band ini adalah genre musik yang sangat abu-abu... memberikam kesegaran tersendiri bagi pendengar," jelas Effortone. Personil Effortone memiliki latar belakang berbeda: Rheynajwa (vokalis, basic kontemporer/sinden), Eky dan Aryo (gitaris), Leo (drummer), Ken (Bassis, basic modern band).
Rencana terdekat Effortone adalah memperkenalkan band dan karya-karya mereka dalam bentuk pertunjukan, karena karya harus ditampilkan di depan khalayak. Pada tahun 2022, mereka merilis mini album berisi 5 lagu sebagai penanda terjun di industri musik. Pada 3 September 2025, Effortone merilis album pertama berjudul *"Erotomania"*, mengisahkan perjalanan cinta seorang perempuan penderita obsesif love disorder. "Album ini menceritakan tentang seorang penderita obsesif love disorder yang mengejar cintanya. Lagu pertama menandakan awal cerita dan lagu terakhir menandakan akhir cerita," jelas Effortone.
Proses kreatif album ini diawali dari sebuah cuitan di aplikasi X (Twitter) tentang seorang perempuan yang mengejar mantan kekasihnya, yang kemudian menginspirasi mereka mengangkat tema obsesif love disorder. "Dari situlah kami berasumsi bahwa hal ini dipicu dari obsesif love disorder. Akhirnya kami sepakan menganhkat tema tersebut untuk album pertama kami," tuturnya. Effortone percaya sukses adalah bagian dari kerja keras dan keberuntungan, berharap permusikan Indonesia menerima mereka dengan tangan terbuka jika mereka terus bekerja keras berkarya. "Sukses adalah bagian dari kerja keras dan keberuntungan... semoga permusikan Indonesia menerima kami dengan tangan terbuka," katanya dengan optimis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI