Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Oseng Kepompong, Kuliner Ekstrem asal Blora yang Bikin Ketagihan

28 Februari 2018   10:24 Diperbarui: 28 Februari 2018   20:40 2613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oseng Kepompon/Ungker. Koleksi Pribadi

Bukan hal baru jika kepompong atau ungker atau entung dari ulat daun jati (Hyblaea puera) ini dijadikan makanan favorit sebagai lauk pauk. Mungkin Anda baru mengetahuinya ketika membaca artikel ini.

Ungker atau kepompong dari ulat jati banyak didapat di Kota Blora Jawa tengah dan sekitarnya karena memang di sana adalah daerah hutan jati yang sangat rimbun.

Meski saat ini hutan jati itu sudah mulai botak nyaris gundul memilukan, tetapi kepompong atau ungker itu masih mau tinggal di sana turun temurun, kejadian alam yang demikian ini menambah sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar hutan, bisa sebagai lauk pauk sendiri, atau diuangkan di pasar terdekat.

Makanan ungker adalah ciri khas kota Blora yang sudah sangat lama keberadaannya alias sudah semacam menjadi ikon makanan khas, terlihat dari seringnya menjadi menu pada katering-katering. Hal ini juga masih sering dicari di pasar-pasar. Terakhir penulis mencari ungker di Kota Blora bulan Desember tahun 2017 tidak bisa secara mudah didapat karena harus memesan terlebih dahulu, disebabkan larisnya ungker ulat daun jati tersebut.

Namun demikian keberadaan ungker atau kepompong ulat daun jati ini tidak selalu siap di pasaran dikarenakan keberadaannya harus mengikuti musim. Jika musim penghujan tiba, dengan sendirinya tanaman menjadi subur daunya tumbuh mengeluarkan trubus atau daun muda segar. Di sini gerombolan kupu-kupu daun jati mulai bertelur. Dengan hitungan waktu penetasan telur-telur yang berjumlah miliaran tersebut berubah menjadi ulat. Nah, ulat-ulat tersebut melahap daun-daun jati ranum bahkan yang sudah agak tua pun dilahap.

Begitu kenyang sesuai waktu siklus ulat-ulat tersebut harus merubah diri menjadi kepompong atau ungker ini, lalu menyiapkan singgasana untuk bertapa dengan membungkus dirinya dengar benang dari air liurnya, lalu berlindung serta menempelkan tubuhnya secara bergantungan di balik daun jati bagian bawah.

Pencari ungker ulat daun jati ini tak perlu bersusah payah memanjat pohon jati karena ungker ini sudah berada di bawah lantai hutan, ketika daunnya jatuh berguguran menggendong ungker ulat daun jati, masyarakat pencari ungker ini tinggal memungut dan memilah.

Hal yang demikian tersebut sangat apresiasi kepada nenek moyang yang hebat karena dapat mendapatkan makanan bergizi tinggi kandungan nutrisi lengkap tanpa rasa takut keracunan, padahal di zaman itu belum ada laboratorium untuk meneliti kandungan apa di dalam ungker ulat daun jati tersebut.

Ungker ulat daun jati mengandung nutrisi tinggi

Ungker atau kepompong ulat daun jati ternyata memiliki kandungan nutrisi yang tinggi terdiri dari protein, lemak baik, mineral, karbohidrat dan vitamin. Tidak mengakibatkan racun atau alergi bagi yang mengkonsumsi, ini menurut pengalaman yang mengkonsumsi sudah lama makan ungker ulat daun jati. Bahkan konon ungker ulat daun jadi dapat menyembuhkan alergi. Wallahualam bisawaf. Percaya, karena Alloh menciptakan ungker ini in sha Alloh ada tujuannya. Tinggal manusia lah yang dapat menangkap isyarat fenomena dengan kemajuan tehnik untuk penelitian. Silakan.

Penjelasan ini diperkuat lagi oleh Pakar Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia [LIPI]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun