Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Apa yang Kita Pikirkan ketika Kemarau Panjang Tiba?

17 Agustus 2015   13:15 Diperbarui: 17 Agustus 2015   16:43 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang apa yang harus dilakukan untuk mengembalikan air ketika melimpah?

  • Jika kita memiliki dana besar dengan luasan halaman memadai mari, buatlah sumur resapan di halaman kita. Jangan biarkan air keluar melewati got-got menuju drainase yang akan terbuang percuma. Jika meluber menggenang di jalan-jalan manusia juga yang akan rugi dengan bencana yang ditimbukannya. Sumur resapan dengan kedalaman sekitar empat meter, diameter 120 cm cukup untuk menyimpan air hujan dan air yang sudah kita gunakan di halaman rumah yang melimpah. Dapat dibayangkan air yang sebegitu banyak kita simpan di halaman rumah, selalu masuk kembali ke dalam tanah ketika hujan besar, artinya kita sudah memiliki simpanan air. Apalagi jika setiap warga masyarakat sadar sesadarnya akan hal itu, maka persediaan air tanah tidak akan menurun debitnya. Kecuali jika ada kekuatan alam yang mengubah suatu keadaan, semua itu sudah di luar nalar dan kemampuan manusia sebagai makhluk kecil yang tidak memiliki daya apa pun terhadap kekuatan Alam. Yang terpenting manusia sudah berbuat dan tidak membuang-buang air secara percuma.
  • Jika halaman rumah kita sempit, masih dapat berbuat untuk air, yaitu dengan cara membuat Lubang Resapan Biopori yang diketemukan oleh Bapak Kamir Raziudin Brata yang ahli pertanahan dan dosen pada IPB. Cara ini sangat murah dan mudah yang penting ada kemauan, namun manfaatnya sangat luar biasa. Jika Anda tertarik dan ingin melestarikan air dengan mengerjakan hal tersebut, [cara-caranya ada di tulisan ini.]

Nah, hanya sedikit saja kita berbuat tetapi kita sudah menyelamatkan kekeringan dan menyelamatkan diri sendiri agar tidak kekurangan air. Jika hal ini bisa dilakukan oleh semua orang, rumah, kantor, gedung dan halaman kosong yang belum sempat dibangun, maka manfaatnya akan berbalik kepada manusia itu sendiri. Hal yang demikian jika dilakukan oleh semua masyarakat seluruh penghuni Bumi ini secara serempak. 

***

Bagi Anda yang sudah melakukan hal ini dengan mengembalikan air ke dalam tanah di halaman rumah memiliki sumur resapan atau lubang resapan biopori atau apalagi yang dapat digunakan untuk memasukkan air ke halaman rumah masing-masing, saya bangga kepada Anda!

“Mari terus Lestarikan air kita dimulai dari diri sendiri”

 

 

Semoga bermanfaat dan tidak ada yang mengklaim bahwa postingan ini menyesatkan Pembaca.

 

-Salam menyikapi musim Kemarau dan Dirgahayu RI yang ke 70

 

-Ngesti Setyo Moerni

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun