Mohon tunggu...
Kinanthi Cahya Pratiwi
Kinanthi Cahya Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Paradigma Islam dan Politik

Paradigma Islam dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paradigma Hubungan Islam dan Politik di Indonesia serta Etika Berpolitik dalam Al Quran dan Hadits

23 September 2021   00:25 Diperbarui: 23 September 2021   03:19 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Etika politik melandaskan pada nilai keluhuran dan moral, dan tidak bertolak dari pandangan yang membolehkan cara-cara yang jahat untuk mencapai tujuan. 

Etika politik merupakan abstraksi moral untuk memberi arti bagi kehidupan politik, yang pada gilirannya akan memacu berfungsinya hati nurani para pelaku politik yang dimanifestasikan dalam tindakan. 

Etika politik menunjukkan tentang baik-buruk, benar-tidaknya tingkah laku dan tindakan politik, sekaligus menyoroti kewajiban-kewajiban pelaku politik yang harus diikuti agar bersikap dan berperilaku benar, lurus, bersih, terpuji, dan konsisten memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

Al-Qur'an menegaskan, bahwa etika al-Qur'an tentang politik itu berdasarkan sebuah konsep bahwa politik merupakan akses terhadap kekuasaan Negara yang secara lahiriyah berasal dari amanat rakyat.  

Maka kekuasaan politik itu harus bisa dipertanggung jawabkan kepada Allah sesuai dengan perundang-undangan Allah yang disebutan dalam al-Qur'an dan as-Sunnah. 

Etika al-Qur'an dalam politik juga sangat memperhatikan nilai-nilai keadilan dalam membentuk masyarakat yang damai, aman dan sejahtera.

Sebagaimana dijelaskan dalam QS. An-Nisa' ayat 58: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. 

Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat." (QS. An-Nisa': 58)

Pada ayat tersebut terdapat dua etika dalam berpolitik, yaitu amanah dan adil. Amanah menyangkut hak bagi orang mukallaf yang berhubungan dengan hak-hak orang lain.

Bentuk Etika Berpolitik
1. Jujur
Jujur adalah sebuah ungkapan kesesuaian dan kebenaran antara perkataan dan perbuatan. Kejujuran merupakan perkara yang berkaitan dengan banyak masalah keislaman, baik itu akidah, akhlak ataupun muamalah; di mana memiliki banyak cabang, seperti perkara jual-beli, utang-piutang, sumpah, termasuk juga dalam berpolitik.

2. Amanah
Amanah merupakan seuatu titipan yang harus dijaga dan dipelihara.
Amanah menyangkut hak bagi orang mukallaf yang berhubungan dengan hak-hak orang lain.  Seorang pemimpin yang amanah adalah orang yang dapat memenuhi hak-hak rakyatnya dan mampu mempertanggung jawabkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun