Mohon tunggu...
Kinanti CahyaSamwiyoga
Kinanti CahyaSamwiyoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Atma Jaya Yogyakarta

a child

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Rokok dan Disonansi Kognitif: Mengapa Individu Sering Sulit Menerima Ide Baru?

24 September 2023   02:00 Diperbarui: 24 September 2023   06:20 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Disonansi kognitif adalah konsep psikologis yang memainkan peran penting dalam konteks persuasi. Konsep ini merujuk pada ketidaknyamanan psikologis yang muncul ketika individu memiliki dua atau lebih keyakinan, sikap, atau nilai-nilai yang bertentangan atau saling bertentangan. 

Dalam konteks persuasi, disonansi kognitif dapat terjadi ketika seseorang dihadapkan pada argumen atau pesan persuasif yang bertentangan dengan pandangan atau keyakinan yang sudah ada. Ini menciptakan konflik pikiran internal yang dapat menghasilkan perasaan ketidaknyamanan yang signifikan.

Pentingnya pemahaman tentang disonansi kognitif dalam konteks persuasi terletak pada kemampuannya untuk mempengaruhi bagaimana seseorang merespons pesan persuasif. 

Ketika seseorang mengalami disonansi kognitif karena adanya ketidaksesuaian antara pesan yang diterima dan keyakinan mereka, mereka cenderung mencari cara untuk mengurangi konflik pikiran ini. Ini bisa berarti mengubah keyakinan atau sikap mereka untuk lebih sejalan dengan pesan yang diterima, atau mencari informasi tambahan yang mendukung pandangan yang sudah ada. 

Pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana disonansi kognitif bekerja dapat membantu pemasar, politisi, dan pembicara persuasif lainnya untuk merancang pesan yang lebih efektif dan meminimalkan hambatan psikologis yang mungkin muncul dalam usaha mereka untuk mempengaruhi orang lain.

Dalam praktiknya, strategi persuasi seringkali mencoba untuk memanfaatkan disonansi kognitif dengan menghadirkan informasi atau argumentasi yang bertentangan dengan pandangan yang sudah ada. Ini dapat merangsang audiens untuk merenungkan kembali keyakinan mereka dan mencari konsistensi dalam pemikiran mereka. 

Namun, penting untuk diingat bahwa menginduksi terlalu banyak disonansi kognitif juga dapat mengakibatkan penolakan atau perlawanan terhadap pesan persuasif, karena orang mungkin merasa terlalu tidak nyaman dengan konflik pikiran yang dihasilkan. Oleh karena itu, penggunaan yang bijak dari konsep disonansi kognitif dalam persuasi adalah suatu keahlian yang penting untuk dikuasai.

Contoh Permasalahan Persuasi Terkait Disonansi Kognitif


Merokok adalah permasalahan kesehatan global yang telah menghantui masyarakat selama bertahun-tahun. Dalam konteks teori disonansi kognitif, individu yang merokok sering mengalami konflik internal yang signifikan. 

Mereka telah memiliki pengetahuan yang jelas tentang dampak buruk merokok pada kesehatan, seperti risiko penyakit jantung, kanker, dan gangguan pernapasan. Namun, mereka juga telah membentuk kebiasaan merokok yang sulit diubah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun