Mohon tunggu...
Krisna Tama
Krisna Tama Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Sosok pemuda yang berharap memiliki kekuatan sihir Harry Potter

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Korean Wave dan Sastra Populer

7 Oktober 2022   03:30 Diperbarui: 7 Oktober 2022   03:29 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sastra telah mengalami perkembangan yang signifikan dari waktu ke waktu. Sastra klasik hingga modern, populer tidak populer. Mau tidak mau saat ini sastra semakin berkembang dan bervariasi, setidaknya para penulis sastra semakin banyak bermunculan dari masa ke masa dengan melahirkan karya-karya yang sangat luar biasa. 

Sastra populer sebagai salah satu wujud sastra yang terus mengalami perkembangan. Cap sebagai sastra tingkat rendah dan tidak memenuhi tuntutan kritik nyatanya tidak membuat sastra populer tidak populer, populer tetaplah populer, sastra populer tetaplah memberi manfaat yang begitu kuat terhadap pembaca, begitulah kira-kira istilahnya.

Dunia semakin berkembang dan korean wave semakin diterima publik beberapa tahun belakangan. Hallyu saat ini telah menjadi tren budaya yang berseakan telah menjadi “makanan pokok” masyarakat dunia khususnya generasi milenial, salah satunya di Indonesia.

Saat ini budaya Korea telah banyak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga melahirkan tren-tren baru, seperti make up, skincare, makanan, bahasa, dan aksen. Mengingat salah satu ciri budaya populer, korean wave dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk tujuan komersial.

Dengan banyaknya antusiasme masyarakat dunia terhadap produk kebudayaan Korea, berbagai pihak mulai membranding produk dan acara mereka dengan label-label budaya Korea. BTS dan Squid Game adalah contoh nyata betapa besarnya budaya Korea diterima dunia.

Fenomena meningkatnya minat masyarakat khususnya generasi milenial terhadap budaya Korea, menyebabkan meningkatnya  karya-karya sastra yang mengangkat isu dan topik seputar budaya korea

Karya-karya tersebut dapat banyak kita temui melalui platform-platform cetak maupun online, salah satunya adalah wattpad. Minat pembaca yang besar terhadap karya yang mengangkat topik seputar budaya Korea bukan sekadar omong kosong belaka, dan banyak para penulis yang bahkan terinspirasi melalui karya-karya produk budaya Korea seperti drama korea bahkan boyband/girlband asal Korea. 

Karya-karya tersebut bahkan telah dialihwahanakan menjadi film dan juga series. Lagi-lagi berhubungan dengan sifat komersial, produk populer akan mengikuti tren dan juga selera yang berkembang di masyarakat. Karya sastra populer semakin digandrungi, bahkan dapat dikatakan minat pembaca karya sastra populer cenderung lebih banyak ketimbang karya sastra serius. Namun bukan berarti karya sastra serius tidak diminati, karena hal ini terkait dengan minat dan juga selera.

Mengingat anggapan terhadap karya sastra populer tidak memiliki kesulitan dalam menelaah strukturnya karena memiliki struktur formula yang pasti dan konsisten, sehingga dianggap tidak mampu memenuhi tuntutan kritik. Namun karya-karya sastra populer memuat unsur-unsur sosial yang kuat dan menarik, bahkan melalui penelitian dan kajian segi sosiologis. 

Sastra populer dapat dijadikan objek material penelitian dan kajian karena sangat kaya akan data dan bahan, terutama pada aspek bahan dan data sosiologis yang erat kaitannya dengan masalah-masalah sosial. Satu hal yang penting bahwa, produk populer tetaplah populer, lupakan tentang istilah sastra kelas bawah. Karena sastra adalah sastra, sastra adalah karya, adalah seni yang patut diapresiasi.

19 Desember 2021

Medan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun