Mohon tunggu...
Farhan Hakim
Farhan Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya merupakan seseorang yang sedang belajar menulis berita seperti olahraga, teknologi, bahasa, lifestyle, dll.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Retorika: Menelisik Peyebab Kecemasan Beretorika Serta Cara Mengatasinya

14 Mei 2024   17:53 Diperbarui: 14 Mei 2024   18:02 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Retorika: Menelisik Kecemasan Beretorika Serta Cara Mengatasinya
Oleh: Syamsul Yakin & Farhan Hakim
Dosen & Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gangguan mental yang biasa terjadi pada manusia seperti tegang, resah, gelisah, takut, gugup yang terdapat pada personal individu yang merupakan bagian yang tidak terlewatkan dari kondisi hidup disebut kecemasan atau anxiety.

Demam panggung yang merupakan ketakutan berbicara didepan umum juga termasuk sebagai anxiety atau kecemasan dalam beretorika. Secara psikologis, Ini merupakan hal yang wajar jika seseorang belum siap atau belum terbiasa berbicara di depan umum.

Ada tiga hal yang menyebabkan seseorang dapat mengalami kecemasan atau anxiety. Pertama, latihan yang kurang maksimal. Dengan melakukan latihan, seseorang akan terbiasa untuk melakukan sesuatu, dengan terbiasa menjadi bisa. Kedua, tidak menguasai materi. Seseorang yang kurang memahami materi akan kesulitan  untuk membangun kata-kata serta menjawab pertanyaan pendengar. Ketiga, tidak berpengalaman. Seseorang yang belum terbiasa untuk berbicara di depan umum cenderung akan mengalami kecemasan.

Penyebab kecemasan tersebut terbagi menjadi dua, berasal dari dalam (internal) seperti kurangnya latihan dan kurangnya pemahaman materi. Adapun penyebab dari luar (eksternal) seperti jarang memulai interaksi serta komunikasi terhadap sosial. Kedua penyebab tersebut bisa saja diperbaiki.

Seseorang bisa saja mengalami kecemasan dalam beretorika dikarenakan pengalaman yang kurang baik yang pernah dialaminya, khawatir akan kata-kata orang yang menganggap kita bodoh, Ketakutan yang tidak beralasan dari dalam diri, ketakutan tersebut muncul sebagai faktor psikologis yang disebut pembawaan pribadi atau trait anxiety.

State anxiety merupakan kondisi dimana seseorang yang memiliki rasa takut akan kegagalan serta terlalu memikirkan hal negatif yang akan datang (overthinking). Hal tersebut membuat seseorang menjadi cemas mendadak yang membuat demam panggung, tidak konsentrasi, dan tidak percaya diri.

Terdapat dua cara untuk mengatasi proses emosi akibat tekanan dan perasaan yang tidak dapat diatasi. Pertama, fight atau berusaha untuk melawannga agar keadaan dapat berubah. Kedua, flight atau melarikan diri tetapi kecemasan itu akan tetap ada.

Ada beberapa ciri jika seseorang mengalami kecemasan dalam beretorika, seperti suara yang serak hingga terbata-bata, berhenti secara mendadak dalam waktu yang lama hingga akhirnya menutup pidatonya. Adapun ciri fisiknya seperti orang yang sedang berolahraga, yaitu berkeringat dan tensinya naik.

Kecemasan dalam beretorika seharusnya tidak perlu ditakuti akan tetapi, lebih baik dihadapi dengan baik. Dengan kecemasan seseorang akan melakukan persiapan yang lebih sehingga dapat memahami materi dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun