Tim peneliti dari Universitas Negeri Malang (UM) tengah melakukan penelitian inovatif mengenai potensi daun kemuning (Murraya paniculata) sebagai bahan alami antimalaria. Penelitian ini dipimpin oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Arif Ladika Wiratama, bersama Ahmada Viosepta Prasetya, Angelica Igsanti Putri dan Adhiena Liany Anastasia Putri, dengan bimbingan dari dr. Kiky Martha Ariesaka, M.Biomed.
Daun kemuning dikenal kaya akan senyawa bioaktif seperti flavonoid, alkaloid, dan kumarin yang memiliki aktivitas antiparasit, antioksidan, serta anti-inflamasi. Senyawa flavonoid berperan dalam menghambat pertumbuhan Plasmodium penyebab malaria, sedangkan alkaloid bekerja dengan merusak membran parasit dan menekan proses infeksi di dalam sel darah merah. Kombinasi kedua senyawa ini dinilai mampu memperkuat sistem imun tubuh sekaligus menurunkan tingkat peradangan akibat infeksi malaria.
Dalam penelitian ini, tim menggunakan mencit BALB/c sebagai model hewan uji yang diinduksi malaria untuk menilai efektivitas ekstrak nanoemulsi daun kemuning. Formulasi nanoemulsi dipilih untuk meningkatkan daya serap dan bioavailabilitas senyawa aktif daun kemuning di dalam tubuh mencit.
Menurut ketua tim, Arif Ladika, hasil awal menunjukkan bahwa pemberian nanoemulsi daun kemuning mampu menghambat perkembangan parasit dan menyeimbangkan respons imun mencit. "Pendekatan ini berpotensi menjadi langkah awal pengembangan terapi alami yang lebih aman dan efektif terhadap malaria," ujarnya.
Penelitian ini merupakan bagian dari Program Dana Hibah Bantuan Inovasi Mahasiswa No : 24.2.871/UN32.14.1/LT/2025 Universitas Negeri Malang tahun 2025. Melalui riset ini, tim berharap dapat membuka peluang pemanfaatan tanaman lokal Indonesia sebagai fitofarmaka antimalaria berbasis teknologi nanoemulsi, sejalan dengan upaya mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-3, yaitu peningkatan kesehatan dan kesejahteraan bagi semua usia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI