Mohon tunggu...
kiky ape
kiky ape Mohon Tunggu... Mahasiswa - Karyawan swasta/student of stba jia

Sepakbola, futsal, introvert, tangguh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerukunan Antar Umat Beragama

28 Oktober 2023   13:59 Diperbarui: 28 Oktober 2023   15:21 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamuallaikum wr. wb.

Halo teman-teman 

Alhamdulillah dengan rahmat Allah Swt.  Saya akan menulis sebuah artikel untuk memenuhi tugas PAI tentang "Kerukunan antar umat beragama" semoga artikel ini juga bisa bermanfaat untuk saya dan teman-teman sekalian.

Kerukunan antar umat beragama

Kali ini kita akan membahas tentang bagaimana umat beragama dapat saling menghargai, berdialog dan bekerja sama walaupun berbeda agama dan keyakinan. Bagaimana kita dapat mengelola perbedaan-perbedaan ini sehingga menjadi kekuatan yang besar dan bersinergi dalam membangun bangsa dan negara ini ? Salah satu cara adalah menciptakan kerukunan hidup lewat dialog antar agama dan kepercayaan karena tanpa kerukunan negeri ini akan terseok-seok dalam pembangunan dan dengan sendirinya semakin tertinggal dari bangsa-bangsa lain.

Oleh karena itu pentingnya mewujudkan kerukunan antar umat beragama. Bagaimana caranya ? Mari kita bahas.

Ajaran Islam yang mengungkapkan hidup damai, rukun dan toleran, Diantaranya beberapa poin di bawah ini :

  • Manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan berbeda-beda.

            Perbedaan ini sudah menjadi ketetapan Tuhan ( sunnatullah ). Al-Quran dengan gamblang menjelaskan kenyataan adanya perbedaan dan keragaman dalam masyarakat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Hujarat ayat 13 yang artinya:

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa" 

  • Perbedaan keyakinan tidak bisa dipungkiri.

            Islam mewajibkan para pemeluknya membangun batas yang tegas dalam hal akidah dan kepercayaan. Sambil tetap menjaga prinsip penghargaan atas keberadaan para pemeluk Agama lain dan menjaga hak-hak mereka sebagai pribadi dan anggota masyarakat. Pembatasan yang tegas dalam hal akidah atau kepercayaan ini merupakan upaya Islam untuk menjaga para pemeluknya agar tidak terjebak pada sinkretisme. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Kaafirun 1-6 yang artinya:

Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah, Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah, Untukmu Agamamu dan untukkulah Agamaku".

  • Tidak ada paksaan dalam beragama.

            Berdasar kebebasan nurani, Lahir kebebasan beragama, Karena sejak dini Al-Quran dan Sunnah menegaskan bahwa keberagaman harus didasarkan pada kepatuhan yang tulus kepada Allah SWT. Karena itu pula, tidak ada paksaan dalam menganut Agama. Al-Quran menjelaskan yang artinya:

Tidak ada paksaan untuk Agama; "Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (QS. Al-Baqarah Ayat 256)

Kerukunan antar umat beragama adalah suatu kondisi sosial ketika semua golongan agama bisa hidup bersama tanpa mengurai hak dasar dari masing-masing untuk melaksanakan kewajiban Agamanya. Karena masing-masing pemeluk agama yang baik haruslah hidup rukun dan damai. Karena itu kerukunan antar umat beragama tidak mungkin akan lahir dari sifat fanatisme buta dan sikap tidak peduli atas hak keberagaman dan perasaan orang lain. Akan tetapi dalam hal ini tidak diartikan bahwa kerukunan hidup antar umat beragama memberi ruang untuk mencampuri unsur-unsur tertentu dari agama yang berbeda, Sebab hal tersebut akan merusak nilai agama itu sendiri.

Kerukunan antar umat beragama adalah suatu bentuk hubungan yang harmonis dalam dinamika pergaulan hidup masyarakat yang saling menguatkan yang diikat oleh sikap pengendalian hidup dalam wujud:

  • Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing.
  • Saling menghormati dan bekerja sama intern pemeluk agama, antar berbagai golongan agama dan umat beragama dengan pemerintah yang sama-sama bertanggung jawab membangun bangsa dan negara.
  • Saling tenggang rasa dan toleransi dengan tidak memaksa agama kepada orang lain.

Dalam menciptakan kerukunan dalam umat beragama dapat dilakukan dengan cara :

  • Saling menghormati satu sama lain
  • Tidak memaksakan orang untuk memeluk agama tertentu
  • Melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing
  • Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam agamanya maupun dalam peraturan negara atau pemerintah

Dengan demikian kerukunan antar umat beragama merupakan salah satu tongkat utama dalam memelihara hubungan dan suasana yang baik, tidak bertengkar , bersatu hati dan bersepakat antar umat beragama yang berbeda-beda untuk hidup rukun.

Sumber : 

  • Wahyu dkk, Pendidikan Agama Islam Untuk perguruan tinggi, ( Jakarta PT.Granmedia Widiasarana Indonesia, 2009)
  • Nurdin Ali dkk, Pendidikan Agama Islam, (Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2021)
  • Https:// al-afkar.com/index.php/afkar_jornal/article/view/13/11 " kerukunan antar umat beragama"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun