Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Cepat dan Tepat Mengambil Keputusan

27 Juni 2021   07:58 Diperbarui: 27 Juni 2021   08:00 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

1). Proses inventarisasi.

2). Identifikasi masalah.

3). Proses pemecahan dan penerapan.

Decision making (membuat keputusan) merupakan tindakan seseorang untuk memilih satu atau lebih di antara berbagai kemungkinan yang ada dalam kondisi yang belum jelas. Pengertian ini memberikan gambaran bahwa keputusan juga mengandung unsur prediksi dan berisiko (Matlin : 1995).

Kita menginginkan mengambil keputusan dengan tepat dan berhasil. Tetapi kita sering mendengar keputusan yang diambil berdampak buruk terhadap orang-orang di sekitar. Mengapa?

Keputusan terdiri dari keputusan pribafi pribadi dibuat berdasarkan kepentingan pribadi yang sangat sedikit melibatkan kehidupan orang lain, dan keputusan kelompok yaitu keputusan yang dibuat untuk kelangsungan dan masa depan suatu kelompok. Kedua keputusan ini saling bergantung.

Kelompoknya bisa organisasi sosial, profit, bahkan negara, yang melibatkan kepentingan dan kesejahteraan rakyat pada umumnya. Kita sering menemukan keputusan kelompok sebab pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang hidup di dalam kelompok.

Pertimbangan-pertimbangan prinafi pembuat keputusan, pertimbangan-pertimbangan pendapat dan situasi kelompok mempengaruhi keputusan ini. Tetapi semuanya bergantung kepada pembuat keputusan. Dengan menyadari tersedianya bahan atau kesiapan-kesiapan untuk fokus pada proses bahkan kesungguhan hatinya dalam membuat keputusan, bisa saja pembuat keputusan memilih alternatif lain.

Bila belum siap dengan alternatif A, saat banyak orang menunggu keputusamnya, pembuat keputusan malah menumda keputusannya, sebab mungkin dia akan membuat keputusan dengan pertimbangan khusus. Keputusan seperti ini biasanya bersifat pribadi, hanya dia yang faham sejauh mana dia siap membuat keputusan penting.

Memaknai proses membuat keputusan berdasarkan pilihan yang diambildan dicetuskan oleh pembuat keputusan itu yang merupakan keputusannya saat itu.

Bila para anggota kelompok menumggu keputusan yang mereka inginkandari pemegang otoritas pembuat keputusan mungkin akan sia-sia. Yang menemtukan bentuk keputusan bukan orang lain, walaupun masukan dan situasi kelompok selalu dilambungkan menjadi alternatif bahan-bahan pertimbangan. Keputusan dibuat dalam kondisi tidak jelas, masih diragukan ketepatannya dengan situasi yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun