Tanaman Korejat merupakan jenis tanaman semak bernama Latin Isotoma longifora.Di beberapa daerah disebut dengan nama berbeda-beda, seperti Ki Tolod, daun Tolod dalam bahasa Sunda, kebanyakan orang Jawa menyebutnya Sangkobak.Di daerah lain disebut Kendali.
Banyak orang khususnya di pedesaan menganggap tanaman korejat sebagai gulma. Sebab tumbuhan ini biasanya tumbuh dan hidup  di sekitar aliran air, pagar, selokan, bebatuan, pinggiran sawah, di tempat terbuka bersatu dengan tanaman lain, di tempat yang cukup lembab. Padahal sejatinya tumbuhan ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Antara lain untuk obat mata minus.
Tanaman korejat termasuk dari keluarga Campanulaceae, berasal dari Hindia Barat. Ciri-cirinya :
-Memiliki daun berwarna hijau tua dan bergerigi pada bagian ujung-ujungnya.
-Biasanya berukuran panjang 5 sampai 17 centimeter.
-Lebar daun 2 sampai 3 centimeter.
-Biasanya mengeluarkan bunga tunggal yang berdiri tegak berwarna putih dengan bentuk mahkota menyerupai bintang. Sehingga banyak orang menyebutnya Bunga Bintang.
Tanaman korejat memiliki beberapa kandungan yang bermanfaat, di antaranya senyawa alkaloid, yang kandungannya merupakan senyawa basa bernitrogen seperti nitrogen dan oksigen; lobelamine; lobiline; dan isotamine. Jika kita mengunyahnya, tanaman korejat rasanya pahit dan getir.
Daun korejat ternya telah lama dimanfaatkan untuk pengobatan sakit gigi, luka, diabetes, bronchitis, asma, radang tenggorokan, bahkan kanker. Bunganya biasa dipakai untuk obat mata minus alami, obat rabun, katarak, obat mata plus. Masyarakat Sunda sudah biasa memanfaatkan bunga korejat untuk pengobatan alami secara turun-temurun sampai sekarang. Beberapa penelitian  mengenai manfaat tanaman korejat telah dipublikasikan di beberapa jurnal ilmiah.
    Cara mengobati mata rabun dengan bunga korejat :
1). Petik tiga bunga korejat lalu dicuci sampai bersih.
