Mohon tunggu...
Kiki Handriyani
Kiki Handriyani Mohon Tunggu... Penulis

Penulis freelance, Founder Blogger Mungil (Blogger Mungil), Kontributor di media online. Sudah menerbitkan beberapa buku. Buku solo terbit 2010 yaitu sebuah novel "Jadikan Aku Yang Pertama", kemudian buku antologi bisnis berturut-turut.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Agenda Besar Al Washliyah 2025, Apa Itu?

20 Maret 2025   11:29 Diperbarui: 20 Maret 2025   11:29 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stand ALZIS Al Wahsliyah di Masjid Cibis Park (Foto : Dokpri)

Ketua Umum Al Washliyah, Dr. H. Masyuril Khamis dalam tausiyahnya di Masjid Cibis Park, Rabu (19/3/2025) yang mengangkat tema empat wanita rekomendasi Baginda Rosul, mengatakan bahwa pondasi pendidikan pertama adalah keluarga.  

Masyuril Khamis memberikan contoh kisah putera Nabi Nuh AS bernama Khan'an. Alih-alih beriman, Khan'an justru mengabaikan ajaran ayahnya dan memilih jalan bersama orang-orang kafir dan menerima azab dari Allah. Dari kisah ini Allah mengingatkan bahwa hendaknya umat muslim takut pada musibah yang paling besar, bahwa keluarga dapat menjadi musuh dalam kehidupan, tegas Ketua Umum Al Washliyah.

Dari kisah Khan'an kita dapat mengambil hikmah, bahwa akhlakul karimah memegang peranan kunci dalam proses pendewasaan seseorang. Setitik keangkuhan dapat menjerumuskan seseorang bahkan abai pada ajaran-Nya. Karena itulah Islam menekankan betapa pentingnya pendidikan akhlak sebagai awal lahirnya generasi emas.

Keluarga memiliki peran penting tempat anak-anak belajar tentang nilai, moral, dan etika, yang diserap dari apa yang diajarkan lewat tindakan, perkataan, dan kebiasaan orang tua.

Stand ALZIS Al Wahsliyah di Masjid Cibis Park (Foto : Dokpri)
Stand ALZIS Al Wahsliyah di Masjid Cibis Park (Foto : Dokpri)

Rumah dan keluarga sebagai pondasi utama pendidikan tentunya harus dibangun dengan nilai-nilai agama. Pendidikan tentang akhlakul karimah dapat diserap dan dipahami oleh anak tentunya dipengaruhi oleh orang tua sebagai suri tauladan.

Pendidikan tentang akhlak tentunya tidak terbatas di rumah saja. Melalui lembaga pendidikan, generasi Islam dapat lebih luas menimba ilmu agama, dan dunia sebagai bekal menjadi insan cerdas dan berakhlak. 

Salah satu bentuk kepedulian dan upaya melahirkan generasi emas 2025 sekaligus memeratakan pendidikan hingga ke pelosok, warga Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara mewakafkan sebidang tanah beserta bangunan untuk madrasah kepada pengurus Al Washliyah pada Selasa (18/3/2025).

Baca disini : Warga Sipirok Wakafkan Gedung Madrasah ke Al Washliyah, Ini Bangunannya.

Al Washliyah sebagai organisasi Islam yang fokus pada dakwah, pendidikan, dan sosial, saat ini sudah memiliki pengurus daerah di 33 provinsi dan 368 kabupaten/kota serta siap menyemarakkan Rakernas dan Rapimnas pada minggu terakhir April 2025.

Al Washliyah sangat menyadari bahwa proses lahirnya generasi emas 2045 memerlukan komitmen yang kuat dan tekad baja. Di bawah pimpinan Ketua Umum Masyhuril Khamis dan Ketua Panitia Rakernas II dan Rapimnas 2025 Dr. H. Deding Ishak, SH, MH, Al Washliyah siap bersinergi dengen pemerintah, khususnya Kementerian Agama RI untuk mendukung lahirnya generasi emas 2025 yang berakhlakul karimah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun