Mohon tunggu...
Kiki Handriyani
Kiki Handriyani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, Pegiat Literasi Digital, ibu dua anak.

Penulis freelance, Founder Blogger Mungil (Blogger Mungil), Kontributor di media online. Sudah menerbitkan beberapa buku. Buku solo terbit 2010 yaitu sebuah novel "Jadikan Aku Yang Pertama", kemudian buku antologi bisnis berturut-turut.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

6 Tips Mengendarai Motor Bagi Wanita

3 Maret 2018   18:00 Diperbarui: 3 Maret 2018   18:41 3993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lampu merah Cawang, koleksi pribadi

"Uji nyalimu di jalanan Jakarta, baru kamu bisa dibilang jago bawa motor"

Kalimat itu saya ulang terus menerus di kepala saat pertama kali memutuskan mengendarai motor ke jalan raya. Jangan ditanya bagaimana saya mengatasi ketakutan ya, rasanya sih seperti naik role coster, nggak karuan deh rasanya. Berani nggak ya? Kalau nanti jatuh gimana ya, sakit apa enggak? Nanti kalau ada polisi bagaimana, ditilang apa enggak? dan puluhan pertanyaan sudah memenuhi kepala, padahal saya saja baru mau belajar naik motor. Keren.

Lebih kurang dua minggu saya belajar membawa motor, jarak paling jauh ya mengantar anak sekolah di dalam komplek. Jangan tanya bagaimana raut wajah saya deh, seperti kepiting rebus sepanjang perjalanan, dada deg-degan, tangan kaku seperti robot, nggak ada senyum sama sekali, tegang khawatir menabrak orang atau jatuh. Genap satu bulan, saya mulai berani membawa motor ke jalan protokol dan sekarang sudah berani mengebut di jalanan. Kok bisa, bagaimana caranya bisa percaya diri sedangkan berpuluh-puluh tahun tidak berani naik motor? ini Tipsnya :

1. Mental 

Memang kadang suka keras kemauan, apa yang saya inginkan akan saya kejar sampai dapat. Sama ketika saya memutuskan naik motor sendiri, nggak gampang loh mengubah mental negatif menjadi mental positif. Ketakutan bertahun-tahun harus saya lawan demi bisa bekerja di luar rumah membawa kendaraan. 

Saya meyakinkan diri kalau saya bisa naik motor, saya menenangkan diri di jalanan sambil berzikir, saya netralisir perasaan yang tidak karuan antara takur, ngeri tapi juga tertantang. "Dulu waktu kecil saja saya ngebut naik sepeda, pasti sekarang bisa naik motor, " pengalaman masa kecil itu saya ingat terus hingga akhirnya mental saya mulai berubah menjadi lebih berani

2. Perlengkapan

Jalanan itu seperti hutan rimba, kita harus selalu waspada meski sudah hafal jalanannya. Naik motor itu jangan sembarangan, harus dipersiapkan dengan baik semua perlengkapannya. 

helm-5a9a7d44cbe52306fc00ee62.jpg
helm-5a9a7d44cbe52306fc00ee62.jpg
   a. Helm >>> Motor baru selalu dilengkapi dengan helm baru yang dikeluarkan oleh produsen. Sesuaikan dengan jenis kepala ya. Jika terllau besar, kepala akan terasa berat dan bagian depan helm tentu akan menghalangi pandangan mata karena ukurannya yang terlalu besar. Pilih ukuran sedang untuk orang dewasa jika kita termasuk kategori bertubuh mungil. 

Pastikan besi pengait hel di kedua sisi sudah terpasang dengan benar sampai terdengar bunyi "klik." Jangan sekali-kali sok bergaya dengan membiarkan tali pengait helm tidak terkunci dengan pas ya? Karena ketika kita jatuh, helm lah yang akan melindungi kepala kita dari benturan. 

b. Sarung Tangan >>> Naik motor berarti harus siap terpapar dengan sinar matahari yang kadang kurang bersahabat karena teriknya. Untuk menghindari kulit tangan belang, pilih sarung tangan yang pas dengan ukuran tangan. Jangan terlalu besar karena bisa kendor yang mengakibatkan tangan kurang nyaman memegang stang motor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun