"Belajar tanpa paham eman-eman" kalimat sederhana namun maknanya sangat dalam.
Katanya sekarang ini sudah jadi era milenial, dimana apa-apa serba canggih dan mudah. Tidak perlu pergi kemana-mana apa yang ingin kita ketahui bisa kita dapatkan. Namun untuk masalah ilmu tidak bisa jika hanya berdiam diri ditempat, semua orang harus semakin lari, dan mencari ilmu itu dengan sendirinya.
Berapapun usianya, bagaimanapun keadaannya ilmu itu harus digali. Kenapa manusia harus belajar? Kenapa manusia harus berilmu?
Sebab manusia mempunyai akal pikiran untuk mengolah ilmu. Dalam berilmu ada 3 tahapan, memasuki tahapan pertama seseorang akan sombong, jika tahap kedua dia akan rendah hati dan tahapan yang ke tiga maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada apa-apanya karena semakin seseorang mencari tau  maka tidak ada habisnya dan tidak ada putusnya sebuah ilmu tersebut.
Dari situ dapat disimpulkan mengapa manusia harus belajar dan berilmu.
Berilmu sama halnya mencari jati diri, tidak ada yang sia-sia dalam mencari ilmu.
Semakin seseorang merasa tidak tau apa-apa maka semakin berambisi untuk mencari tau, dalam ilmu psikologi ini termasuk dalam Teori Hierarki Maslow dimana manusia mempunyai Kebutuhan Aktualisasi Diri, kebutuhan ini adalah kebutuhan yang tertinggi. Biasanya kebutuhan ini merupakan kebutuhan seseorang yang ingin memenuhi ambisi pribadi. Namun ambisi ini bersifat positif.